PLN mengaku tak bisa berbuat banyak atasi pemadaman bergilir di Riau
Pasokan listrik masih mengandalkan provinsi tetangga.
Pemadaman bergilir masih sering terjadi di Riau. Terutama saat beban puncak atau malam hari.
Celakanya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengaku belum bisa berbuat banyak untuk mengatasi hal tersebut. Alasannya, pasokan listrik di wilayah tersebut masih mengandalkan provinsi tetangga.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Kenapa Primus Yustisio sering naik KRL? Saat ditanya alasannya, istri Primus, Jihan Fahira mengatakan kalau suaminya sering memilih KRL untuk menghindari kemacetan.Apalagi, rumah mereka memang cuma berjarak 5 menit dari stasiun.KRL jadi moda transportasi yang lebih cocok untuk aktivitas Primus sehari-hari.
-
Kapan PLTA Kracak diresmikan? Sebagian besar desain gedung pembangkit tidak diubah sejak pertama diresmikan pada 1926, dan hanya diperbarui sesuai bentuk awal.
-
Apa yang ditawarkan oleh DPLK BRI kepada UMKM? DPLK BRI Ajak UMKM Persiapkan Dana Pensiun BRI dengan menyelenggarakan kelas edukasi “UMKM Pun Bisa Punya Pensiun” dalam pojok investasi di acara Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI di Pandaan, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
"Dalam satu bulan terakhir terutama April sampai sekarang, pasokan listrik di sistem interkoneksi Pulau Sumatera mengalami penurunan. Hal ini disebabkan beberapa mesin pembangit di Sumatera Selatan dan Sumatera Utara terganggu," kata Kepala Bidang Sumber Daya Manusia dan Umum PLN Riau dan Kepulauan Riau Dwi Suryo Abdullah, seperti diberitakan Antara, Jumat (6/5).
Menurutnya, penurunan pasokan listrik di Riau saat beban puncak, pukul 18.00 Wib hingga jam 22.00 Wib, pada April lalu mencapai 100 Mega Watt. Kini menyusut hingga menjadi sekitar 25 sampai 30 Mega Watt.
Alhasil, PLN kudu melakukan pemadaman bergilir pada malam. Durasi pemadaman bisa mencapai dua jam.
"Mau bagaimana lagi, kondisi pasokan listrik di Riau saja masih mengandalkan jaringan interkoneksi. Kalau dilihat 25 hingga 30 Mega Watt memang cukup besar. Tapi itu faktanya saat beban puncak."
Maryam, warga Kabupaten Bengkalis, mengeluhkan pemadaman tersebut. Menurutnya, pemadaman membuat pulsa listrik cepat habis dan berpotensi merusakkan barang elektronik.
"PLN kerap kali melakukan pemadaman dan hampir setiap malam hal itu terjadi," katanya.
"Jika sebelumya pulsa dapat digunakan dengan waktu lumayan lama. Sekarang karena sering mati lampu, ya jadi cepat habis. Lagi pula khawatir kami dengan barang elektronik yang digunakan, karena sering mati lampu. Takut semuanya rusak."
Hal senada diungkapkan Anton. Pria 51 tahun itu menyebut pemadaman bisa dilakukan dua kali dalam sehari.
"Pemadaman listrik seperti minum obat saja. Malam sudah padam, pagi lagi atau sebaliknya, siang padam, malam padam lagi."
(mdk/yud)