Politisi PAN soal pertumbuhan konsumsi: Masih lebih baik di zaman SBY
Drajat menjelaskan, pertumbuhan konsumsi di atas 5 persen hanya pernah terjadi satu kali pada pemerintahan Jokowi-JK yaitu pada tahun 2016 yang mencatat pertumbuhan konsumsi sebesar 5,01 secara tahunan. Kemudian merosot kembali di 2017 menjadi 4,95 persen.
Ekonom sekaligus Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Drajat Wibowo menyebut bahwa pelemahan daya beli masyarakat masih terus terjadi di 2018. Ini tercermin dari sumbangsih daya beli masyarakat terhadap perekonomian triwulan-I 2018 hanya sebesar 4,95 persen.
"Pelemahan daya beli masih terus terjadi. Ini tidak bisa dipungkiri. Kenapa karena kita di triwulan I tahun ini masih ada di angka 4,95 persen. Seperti kembali ke masa lalu, kita pernah di angka ini pada tahun 2015 sebesar 4,96 bahkan," ujarnya di The Kemuning, Jakarta, Kamis (10/5).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan permintaan terhadap rumah di Jakarta? “Pada Juni 2024, pertumbuhan permintaan (enquiries) terhadap rumah di Jakarta yang disewa tumbuh 59,8 persen dan hunian yang dijual sebesar 114,9 persen secara tahunan,” kata Head of Research Rumah123 Marisa Jaya dilansir Antara, Selasa (30/7).
Drajat menjelaskan, sumbangsih daya beli pada pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen hanya pernah terjadi satu kali pada pemerintahan Jokowi-JK yaitu pada tahun 2016, di mana pertumbuhan konsumsi sebesar 5,01 secara tahunan. Kemudian merosot kembali di 2017 menjadi 4,95 persen.
"Pemerintahan ini hanya mencatat sekali pertumbuhan konsumsi di atas 5 persen yaitu 5,01 persen di 2016. Kalau dilihat kembali, masih lebih baik di zaman nya pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) bisa di atas 5 persen rata-rata," jelasnya.
Padahal, Menurut Drajat, pertumbuhan konsumsi merupakan faktor terbesar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. "Konsumsi itu faktor terbesar. Kalau dia lesu, ekonomi kita stagnan. Ini yang bikin pertumbuhan ekonomi triwulan-I juga hanya 5,06 persen," tandasnya.
Baca juga:
Faktor penyebab kurs dolar hantam Rupiah hingga Rp 14.000
PLTGU Jawa 2 senilai Rp 6,1 T resmi beroperasi pada 10 Juni 2018
Tertarik kerja di anak usaha KAI, ini info pendaftarannya
Pasar saham tengah bergejolak, dalam bahayakah dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan?
Pembangunan vanue Asian Games 2018 capai 99 persen