Produksi anjlok, ekspor kopi Indonesia jeblok
"Sentral Amerika dan Vietnam ini bisa mengirimkan volume lebih besar dibandingkan dari Indonesia."
Sepanjang tahun ini, Indonesia mengalami penurunan ekspor kopi. Ini disebabkan oleh ketidakstabilan produksi komoditas andalan tersebut.
"Sebetulnya tidak ada penurunan permintaan dari negara-negara konsumsi kopi terbesar di dunia, tetapi karena Indonesia belum dapat menjaga kesinambungan, sejumlah pabrikan besar dari negara-negara pengimpor kopi tersebut mengalihkan pembeliannya," kata Ketua Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Jawa Tengah Mulyono Susilo di Semarang, seperti dikutip Antara, hari ini.
-
Di mana Kedai Kopi Berbagi berlokasi? Kedai Kopi Berbagi yang berlokasi di Margahayu, Jalan Mars Utara III, Kota Bandung ini begitu menginspirasi.
-
Dimana Kopi Priangan menjadi komoditi ekspor yang penting? VOC meraup keuntungan luar biasa dari kopi Priangan. Mereka menjadi salah satu eksportir kopi terbesar dunia.
-
Kapan kopi instan mulai populer di Indonesia? Kopi instan merupakan jenis kopi yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Harganya yang murah dan pembuatannya yang mudah, membuatnya banyak disukai.
-
Kapan kopi mulai populer di Indonesia? Namun, seiring berjalannya waktu, kopi semakin populer di kalangan rakyat biasa dan menjadi bagian dari budaya minum teh dan kopi di Indonesia.
-
Mengapa budidaya kakao penting bagi ekonomi Indonesia? Budidaya kakao merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki potensi ekonomi tinggi, khususnya di negara-negara tropis seperti Indonesia. Kakao, bahan utama pembuatan cokelat, memiliki permintaan yang stabil di pasar internasional, menjadikannya komoditas yang berharga bagi petani.
-
Kenapa Hari Koperasi Indonesia diperingati? Tujuan peringatan ini guna mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk senantiasa menghidupkan koperasi sebagai jalan demi mewujudkan kesejahteraan bersama.
Adapun sejumlah negara dengan konsumsi kopi tertinggi, di antaranya Jepang, Amerika, Jerman, Italia, dan Spanyol. Mereka, terutama Eropa, mengalihkan impor kopi ke Amerika Tengah untuk Arabika dan Vietnam (Robusta).
"Selain harganya lebih menarik, sentral Amerika dan Vietnam ini bisa mengirimkan volume lebih besar dibandingkan dari Indonesia," katanya. "Pada dasarnya pabrikan besar butuh kestabilan kopi, sekarang ini yang bisa menjaga kestabilan tersebut baru wilayah sentral Amerika dan Vietnam."
Dia mengungkapkan, volume ekspor kopi tahun ini diperkirakan mencapai 350 ribu ton. Menurun ketimbang realisasi tahun lalu 540 ribu ton.
"Penurunannya lebih dari 40 persen, kondisi ini merupakan dampak dari musim elnino yang terjadi pada tahun 2015."
Diprediksi, volume ekspor bakal kembali normal pada tahun depan. Asal, produksi kopi tak terganggu cuaca.
"Kalau melihat cuaca akhir tahun lalu sampai saat ini secara volume tidak memengaruhi tetapi menjadi masalah bagi mutu dari kopi," katanya.
"Seharusnya April-Mei sudah mendekati masa panen. Jika cuaca berlanjut maka proses pengeringan akan terhambat. Dampaknya adalah produk kopi menjadi kurang bagus, kadar air tinggi, dan tumbuh jamur."
Kondisi ini, lanjutnya, berdampak pada penurunan produksi kopi di hampir seluruh daerah penghasil.
"Salah satunya Jawa Tengah."
(mdk/yud)