Produksi Beras Hingga April Diprediksi Capai 14,5 Juta Ton
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan kenaikan produksi beras pada Januari-April 2021. Kenaikan tersebut didukung oleh naiknya produksi gabah karena luas panen yang berpotensi mengalami kenaikan dari tahun lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan kenaikan produksi beras pada Januari-April 2021. Kenaikan tersebut didukung oleh naiknya produksi gabah karena luas panen yang berpotensi mengalami kenaikan dari tahun lalu.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, luas panen padi pada empat bulan pertama 2021 ini diperkirakan mencapai 4,86 juta hektare (ha). Luas tersebut naik 26,53 persen dari capaian luas panen Januari-April 2020 yang sebesar 3,84 juta ha.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Di mana PPS berkedudukan? PPS dibentuk untuk menyelenggarakan Pemilu di kelurahan atau desa. Oleh karena itu, PPS berkedudukan di kelurahan atau desa.
"Curah hujan 2020 berdampak positif sehingga meningkatkan luas panen sepanjang Januari-April 2021. Pola ini mendekati pola tahun 2019," kata Suhariyanto dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta Senin (1/3).
Dari potensi kenaikan luas panen itu, setidaknya diproyeksikan kenaikan produksi gabah kering giling (GKG) sebesar 26,68 persen dari 19,99 juta ton tahun lalu menjadi 25,37 ton tahun ini. Sementara produksi beras bisa mencapai 14,54 juta ton. Angka itu naik 26,84 persen dari produksi Januari-April 2020 sebesar 11,46 juta ton.
Meski demikian, proyeksi itu bisa meleset. Tak hanya secara kumulatif namun juga bulanan. Angka luas panen, produksi GKG dan beras bisa berubah tergantung dari kondisi cuaca yang dihadapi.
Waspadai Cuaca Buruk
Dia juga meminta pemerintah untuk tetap mewaspadai cuaca buruk hingga banjir yang terjadi di beberapa wilayah. Menurutnya, hal tersebut bisa mengakibatkan gagal panen pada periode tersebut.
"Semoga betul-betul terealisasi. Waspadai curah hujan tinggi jadi ancaman gagal panen, kita lihat banjir di beberapa daerah Jateng, Jabar, juga Kalsel," kata dia
"Kita berharap cuaca berpihak kepada kita sehingga potensi ini menjadi realisasi dan produksi padi terjaga, harga stabil," sambung Suhariyanto.
Dia menjelaskan, penghitungan potensi produksi tersebut juga menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA) yang sudah disusun sejak 2018 oleh enam kementerian dan lembaga pemerintah. Adapun metode pengamatan dilakukan oleh petugas pada minggu terakhir setiap bulannya. Jumlah lokasi pengamatan mencapai 227.790 titik.
(mdk/bim)