Program Makan Bergizi Gratis Terus Dikritik, Luhut "Kita Ini Kadang-Kadang Sok Tahu"
Luhut mengatakan, program Makan Bergizi Gratis program Makan Bergizi Gratis memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi kritik terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sedang dilaksanakan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Luhut mengingatkan sejumlah pihak untuk tidak mudah memberikan kritik terhadap program unggulan Prabowo tersebut, karena masih dalam tahap uji coba.
- Program Makan Bergizi Gratis Dorong Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pengusaha Kuliner
- Kapan Program Makan Bergizi Gratis Dimulai? Simak Penjelasannya
- Program Makan Bergizi Gratis Diklaim Bisa Serap 1,5 Juta Tenaga Kerja, Begini Hitungannya
- Program Makan Bergizi Gratis Diklaim Beri Dampak Positif bagi Industri Makanan dan Minuman, Begini Penjelasannya
"Jadi pikiran Presiden Prabowo untuk bikin makan bergizi itu kalau ada yang kritik-kritik, sebenarnya jangan cepat-cepat kritik, tunggu lihat dulu. Kita ini kadang-kadang sok tahu," seru Luhut dalam acara Ekonomi Digital Indonesia di Kantor Media IDN, Jakarta, Rabu (15/1).
Luhut memastikan, pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis mulai memberikan dampak nyata bagi masyarakat, seperti adanya perbaikan gizi bagi anak-anak sekolah.
"Nah sekarang sudah mulai kelihatan, Anda lihat muka anak-anak yang makan itu, mereka mungkin banyak yang jarang makan ayam, jarang makan telur, sekarang makan," ucapnya.
Lanjutnya, program Makan Bergizi Gratis juga akan menggerakkan perekonomian di daerah. Dalam catatannya, implementasi program makan gratis tersebut akan menciptakan perputaran uang hingga Rp9 miliar di masing-masing desa.
"Kami hitung-hitung, ya kan ada dana berputar di desa itu Rp8 miliar sampai Rp9 miliar per tahun," ujarnya.
Kritik Program Makan Bergizi Gratis
Sejak gagasan program ini mencuat di masa kampanye Pilpres 2024, kritik terus bermunculan. Hingga pada pelaksanan uji coba Makan Bergizi Gratis, Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengkritik program ini.
Megawati mengaku setuju dengan program tersebut. Namun, anggaran makan bergizi gratis Rp10.000 per porsi terlalu kecil.
"Dihitung, Rp10.000 ye, apa yo. Apalagi sekarang harga naik," kata Megawati dalam acara Peluncuran Buku Todung Mulya Lubis di Hotel Four Seasons, Jakarta Pusat, Kamis (12/12).
Megawati mengaku tahu betul anggaran Rp10.000 per porsi untuk makan bergizi gratis tidak cukup. Sebab, Megawati mengaku pintar memasak.