PTBA Masih Tunggu Perpres untuk Gasifikasi Batubara jadi DME
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail mengatakan, pihaknya masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres) yang masih dalam tahap penyusunan, untuk proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME). Proyek hilirisasi ini ditargetkan rampung pada 2027 mendatang.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail mengatakan, pihaknya masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres) yang masih dalam tahap penyusunan, untuk proyek gasifikasi batubara menjadi Dimetil Eter (DME). Proyek hilirisasi ini ditargetkan rampung pada 2027 mendatang.
Proyek ini ditangani 3 perusahaan, yakni PTBA sebagai penyuplai batubara, PT Pertamina sebagai offtaker, dan perusahaan asal Amerika Serikat Air Product sebagai prosesing dan penyedia teknologi.
-
Apa yang ditemukan di Kawasan Industri Batang? Pada tahun 2019, seorang arkeolog asal Prancis bernama Veronique de Groot menemukan sebuah situs diduga candi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, Batang.
-
Apa saja yang dihasilkan dari proses produksi di Pabrik Kina Bukit Unggul? Setelah kina kering, langkah selanjutnya dibawa ke mesin pencacah hingga menjadi serbuk halus atau tepung kina dan siap dipacking.
-
Kapan produksi tambang batu bara di Sawahlunto meningkat? Pada tahun 1892, produksi tambang batu bara Sawahlunto meningkat hingga mencapai 48.000 ton.
-
Bagaimana cara penambang di Banyumas mengumpulkan batu emas? Batu-batu yang dikumpulkan para penambang kemudian dimasukkan ke dalam karung lalu ditarik ke atas dengan tali kerek. Di atas, batu-batu tersebut dihancurkan secara manual menggunakan palu, lalu dimasukkan ke mesin penggiling untuk dihancurkan kembali sampai halus.
-
Bagaimana PT Adaro Indonesia memulai usahanya di bidang pertambangan batubara? Dengan meningkatnya fokus pada batubara, pada tahun 1976 Departemen Pertambangan membagi Kalimantan Timur dan Selatan menjadi 8 blok batubara dan mengundang tender untuk blok-blok tersebut. Perusahaan Pemerintah Spanyol Enadimsa menawar Blok 8 di Kabupaten Tanjung Kalimantan Selatan, karena batu bara diketahui ada di kabupaten tersebut dari singkapan yang dipetakan oleh ahli geologi Belanda pada tahun 1930-an dan dari persimpangan di kedalaman sumur minyak yang dibor oleh Pertamina pada tahun 1960-an.
-
Bagaimana proses terbentuknya Kabupaten Batu Bara? Setelah adanya pendekatan persuasif terhadap pemerintah Provinsi Sumatra Utara dan pemerintah pusat, dengan prinsip 'Surut Berpantang Batu Bara Harus Menjadi Kabupaten' akhirnya wacana tersebut bisa terwujud.
"Nah ini yang poin yang paling penting bagi kami adalah regulasinya. Ini sampai dengan saat ini draf perpresnya ini telah dilakukan pembahasan oleh kementerian terkait dan ini menjadi salah satu syarat yang diperlukan yang harus kami penuhi agar proyek ini bisa mendorong percepatan dari DME ini," kata Arsal dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan PTBA, Senin (28/11).
Perpres ini jadi salah satu dari 6 poin progres gasifikasi batubara. Pada tahap pertama, pihaknya sudah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama proyek Coal to DME. Saat ini, prosesnya sedang menunggu penandatanganan dari Pertamina Patra Niaga.
Kemudian, pihaknya juga tengah melakukan site investigation oleh Air Product Company Indonesia (APCI) dan pembahasan side agreemt biaya lahan. Saat ini, survey geoteknik telah dilakukan di lokasi proyek Coal to DME.
"Ini juga telah dan sedang kami lakukan dan ini meng-address kesiapan di lapangan tentunya kami bersama Air Product sebagai processing company ini melakukan asesmen terhadap spesifikasi teknis land preparation di lokasi proyek Coal to DME. Ini kami lakukan secara detail, karena di sana itu lokasi tanahnya itu umumnya mengandung batu bara," sambung Arsal.
Dari sisi pelaksanaan sampling dan analisis spesifikasi batu bara Banko Tengah A, pihaknya sudah melakukan pengeboran di 32 titik hingga November 2022. Dengan target menyelesaikan pengeboran di 7 titik hingga Desember 2022.
"Kami juga sudah melaksanakan coal sampling dan analisis spesifikasi batu bara yang kami fokuskan yang kami fokuskan di blok Banko Tengah A. Ini sudah dan sedang kami lakukan dan kami sudha melakuka. Pengeboran lagi itu sudah ada 30 titik, dan ada 7 titik yang kami harapkan selesai di Desember ini," paparnya.
"Nah item ini nanti berkaitan utnuk memastikan batubara untuk IU PTBA menjadi basis median plan yang akan dibangun Air Product untuk menghasilkan DME," tambah dia.
Dari sisi penyediaan lahan, sudah ada 163,87 hektar yang disediakan untuk proyek ini. Jumlah ini setara dengan 99,9 persen dsri total 164 hektar yang dibutuhkan. Arsal optimistis pembebasan lahan ini bisa diselesaikan dalam waktu dekat.
Tak hanya itu, saat ini pihaknya tengah melakukan pengajuan eilayah proyek menjadi kawasan ekonomi khusus. Tanjung Enim yang dipilih menjadi lokasi proyek, saat ini sudah mengantongi izin sebagai kawasan industri sejak 25 Mei 2021.
"Nah simultan kami juga menyampaikan bahwa kawasan itu akan menjadi kawasan industri khsusus hilirisasi nah ini izin ini sudah dapatkan pad 2021, kami fokus sekarang untuk jadi kawasan ekonomi khusus. Ini sudah proses evaluasi rencana bisnis oleh KEK. Ini sebenarnya lebih dapat sebenarnya mengoptimalkan insentif yang ada dalam mendukung dan mensukseskan program hilirisasi ini," tukas Arsal.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)