Ragam Reaksi Pedagang Usai Tiktok Shop Resmi Ditutup
Dennies Soesanto mengatakan penutupan TikTok Shop sangat berdampak pada pendapatan hariannya.
Dennies Soesanto mengatakan penutupan TikTok Shop sangat berdampak pada pendapatan hariannya.
Ragam Reaksi Pedagang Usai Tiktok Shop Resmi Ditutup
Reaksi Pedagang Usai Tiktok Shop Resmi Ditutup
Tiktok Indonesia resmi memberhentikan layanan transaksi
e-commerce pada fitur Tiktok Shop pada Rabu, (4/10) lalu.
Penutupan ini merupakan buntut dari komitmen Tiktok terhadap Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembukaan dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).
- Pedagang Pasar Asemka Curhat Kerugian ke Mendag: Setuju TikTok Shop Diatur
- Dukung Pemerintah Larang TikTok Shop, Pedagang Tanah Abang Harap Pasar Kembali Ramai
- Lindungi UMKM, Pemerintah Diminta Tegas Tertibkan TikTok Shop
- Curhat Pedagang Tanah Abang: Kita Jual Rp100.000 tapi di TikTok Shop Bisa Rp39.000, Enggak Masuk Akal
Ia mengaku, pendapatan yang di dapatkan sebelumnya sekitar 60 persen dibandingkan di platform lain seperti Shopee dan Tokopedia.
"TikTok itu bisa tiga kali lipat dari marketplace lain berarti kira-kira kalau misalnya sekitar 60 persen dibandingkan shopee dan Tokopedia kedua itu yang agak ramai di Shopee dan yang ketiga adalah Tokopedia," ujar Dennies kepada merdeka.com, Jumat (6/10).
Ia menilai dengan ditutup fitur ini bisa juga berdampak kepada Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) massal terhadap karyawan yang dimiliki para seller
"Pasti banyak (yang PHK karyawannya) karena misalnya tadinya punya 3 toko akhirnya cuman punya dua toko pastikan kelebihan orang banget," imbuhnya.
Meski begitu, ia pun masih mencoba mempertahankan karyawannya supaya tidak ada yang di PHK.
Penjual tas dan koper itu juga mengaku memiliki 10 karyawan yang disebar di 3 platform berbeda.
merdeka.com
"Ada dong (karyawan) pokoknya kalau misalnya untuk online-nya gitu TikTok ada satu admin 4 host. Bagian packing ada dua, terus kalau di Tokopedia sama Shopee-nya itu ada dua admin, jadi ada 10 karyawan," tuturnya.
Sejak ditutupnya TikTok Shop, Dennies pun telah mencoba live di Shopee.
Cara ini ditempuh karena memang sebelumnya ia tidak pernah melakukan live di platform itu.
Kendati begitu, menurutnya banyak sekali perbedaan dan harus menganalisa lebih dalam supaya algoritma Shopee terbaca dengan para pembeli.
"Kalau kemarin-kemarin baru taruh produk aja sih tapi karena kemarin sore sudah ditutup, akhirnya saya coba dong live di Shopee," kata dia.
Setelah penutupan masih banyak seller yang berjualan di live TikTok.
Namun hal itu belum dilakukan Dennies karena ia harus melakukan latihan terlebih dahulu.
Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan segala kemungkinan karena adanya perbedaan dari penjualan lewat TikTok Shop.
"Tadi pagi saya meeting sama yang lain, nyusun startegi live di TikTok karena kan kalau mau belanja harus nge-link platform lain. Sedangkan di Tiktok masih harus pakai inisial," kata dia.
"Dulu malah enggak bisa sama sekali walaupun pakai inisial, tapi mungkin sekarang kebijakannya sudah beda, bisa pakai inisial, misal toko oren artinya Shopee," jelasnya.
Tak hanya itu, Dennies sangat menyayangkan sikap TikTok yang mengirim pemberhentian TikTok Shop kurang dari 24 jam.
Padahal pemerintah telah memberi waktu selama seminggu untuk TikTok memberikan komitmennya. Tetapi pengumuman bersifat dadakan ini membuat para seller kalang kabut.
"Memang pemerintah sudah kasih tahu kasih waktu satu minggu tapi yang saya enggak suka dari TikTok juga kasih tahunya baru 13 jam sebelum penutupan itulah yang bikin kaget kan," ungkapnya.
"Kalau saya jual fashion masih oke, tapi kalau yang jual makanan, sudah masak dan produksi banyak itu gimana? Kan kasian mereka," ucapnya.
Meski begitu dennies sebagai seller harus menerima keputusan dan peraturan pemerintah yang sudah tertera di dalam perundang-undangan.
Ia harus mempersiapkan segala kemungkinan yang ada. Dia berharap Tiktok membuka platform e-commerce baru dan bisa memudahkan para seller berjualan, kata dia.
"Saya setuju apa yang dilakukan pemerintah, untuk menekan barang-barang impor ilegal yang masuk ke Indonesia, dengan memberikan persyaratan bahwa barang impor harus memiliki sertifikasi halal, BPOM hingga SNI itu bagus,"
kata dia mengakhiri.