Resign Kerja dan Nekat Buka Usaha Modal Rp50.000, Omzet Pria Bekasi Ini Kini Tembus Rp60 Juta per Bulan
Usahanya dimulai saat Faisal resign dari tempat kerjanya, lalu memutuskan mulai belajar usaha untuk mendapat pemasukan.
Nasib baik ini dialami Faisal Bahri, sosok guru ngaji asal Bekasi, Jawa Barat. Dia nekat meninggalkan pekerjaannya dan memilih membangun usaha keripik ubi jalar dan keripik singkong Si Maung, dengan modal Rp50.000.
Resign Kerja dan Nekat Buka Usaha Modal Rp50.000, Omzet Pria Bekasi Ini Kini Tembus Rp60 Juta per Bulan
Resign Kerja dan Nekat Buka Usaha Modal Rp50.000, Omzet Pria Bekasi Ini Kini Tembus Rp60 Juta per Bulan
- Nekat Resign dari BUMN, Pria Ini Jual Keripik Kentang Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah per Bulan
- Resign Kerja dan Nekat Buka Usaha Donat, Pemuda 25 Tahun Ini Raup Omzet Rp230 Juta per Bulan
- Resign jadi Manajer Keuangan di BUMN, Kini Pria Ini Sukses Jualan Kripik Kentang Omzet Puluhan Juta, Modal Awal Hanya Rp300 Ribu
- 17 Tahun Jadi Karyawan BUMN dan Pilih Resign, Pria Desa Ini Sukses Bangun Bisnis Kayu dan Ekspor ke 17 Negara
Berawal dari niat membangun usaha untuk pemasukan pribadi, siapa sangka malah menjadi ladang rezeki untuk orang lain dan membawa berkah untuk sendiri sendiri.
Nasib baik ini dialami Faisal Bahri, sosok guru ngaji asal Bekasi, Jawa Barat. Dia nekat meninggalkan pekerjaannya dan memilih membangun usaha keripik ubi jalar dan keripik singkong Si Maung, dengan modal Rp50.000.
Mengutip cerita dari akun YouTube Langsung Laper, usahanya dimulai saat Faisal resign dari tempat kerjanya, lalu memutuskan mulai belajar usaha untuk mendapat pemasukan.
Terbatasnya ilmu bisnis tak menjadi penghalang bagi Faisal. Dia mencoba mencari peluang di pasar, sampai dia menemukan ide membuat keripik ubi dengan alasan keripik singkong sudah banyak di pasaran.
"Di pasar itu kebanyakan ada keripik singkong. Terus saya cobalah yang belum ada di pasar, itu keripik ubi jalar," ucapnya
Dengan modal Rp50.000 untuk membeli ubi, singkong beserta bumbu, Faisal memproduksi keripik dengan peralatan seadanya. Hasil produksinya langsung dititipkan ke warung kelontong milik orang tuanya dengan harga Rp1.000.
"Saya cuma Rp50.000 mas, jadi Rp50.000 itu saya kembangin lagi sampai beli alat gitu sampai beli mesin,"ucapnya.
Tidak disangka, keripik buatannya laku menambah semangat usahanya. Sedikit demi sedikit Faisal menambah jumlah produksi dan menambah peralatan produksi yang dia punya. Sampai akhirnya Faisal berani berinovasi meluncurkan keripik dengan kemasan plastik ukuran lebih besar.
Semangat bercampur lelah karena harus memarut ubi dan singkong dengan parutan manual terbayarkan. Sebab, keripik Si Maung miliknya banyak disukai masyarakat. Bahkan, dia berhasil produksi 20 kilogram keripik setiap harinya.
Meski demikian, tidak ada pebisnis yang tidak di uji usahanya. Berbagai kendala, Faisal hadapi selama menjalankan bisnis keripik Si Maung.
Di antaranya ketika usaha keripik Si Maung milik Faisal mulai sukses. Dia juga hampir memiliki 14 karyawan, namun usahanya tiba-tiba merosot ke titik nol dan Faisal mengalami kerugian yang luar biasa.
"Dari awal lagi bukan dari nol, malah dari minus," tambahnya
Selain itu, ratusan bal keripik yang dikirim ke distributor juga sama sekali tidak laku. Sampai produknya dikembalikan lagi, dan Faisal membagikannya pada keluarga dan tetangga.
"Di distributor itu 300 bal apa kurang lebih ya. Nah itu sama sekali nggak laku. ucapnya.
Faisal yang menyadari ada rezeki orang lain dalam usahanya mencoba tidak menyerah, dibantu dinas Usaha Kecil & Menengah (UKM) Bekasi, Faisal bangkit dengan terobosan baru.
Meskipun sulit, dia berusaha memperbarui kemasan, dan mendapatkan perizinan serta label halal. Sampai ketika, dia berhasil mendapat peluang memasukan produknya ke ritel modern.
"Alhamdulillah, Allah kasih jalan. Saya masuk ke beberapa ritel modern gitu, Nah dari situlah keripik Si Maung ini mulai naik lagi sampai saat ini ya,' katanya.
Faisal membagi produknya ke dua sektor pasar, keripik ubin ke ritel-ritel modern, dan keripik singkongnya ke warung-warung kelontong.
"Jadi kita menjangkau dua sektor pasar itu sektor pasar menengah ke atas, sama menengah ke bawah gitu," imbuh Faisal
Mulai dari situlah titik balik bisnis Faisal, orderan setiap harinya bertambah mencapai 500 produk. Kini omzetnya berkisar Rp60 juta per bulan dengan menjadi pemasok keripik ke 25 warung kelontong, dengan banyak produk 4 bal per warung, pemasok di ritel modern, juga dia punya banyak reseller yang menjual keripik Si Maung,
Faisal juga kembali membuka lapangan pekerjaan untuk banyak orang. Dia percaya dari pada fokus pada kekayaan diri sendiri, lebih baik membaginya pada orang lain. Karena, Faisal yakin, pada usaha yang dia bangun juga ada rezeki orang di dalamnya.
"Nah, begitu juga ketika kita memberi pekerjaan ya nanti akan dikasih kerjaan baru kepada Tuhan," pungkasnya.