RI Bisa Kalahkan Singapura Jika Digitalisasi Dimanfaatkan dengan Optimal
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk menghadirkan infrastruktur dasar untuk mendorong transformasi digital. Terutama bagi wilayah Indonesia bagian Timur dalam bentuk fiber optik, sehingga bisa menghubungkan dari Barat menuju Timur.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk menghadirkan infrastruktur dasar untuk mendorong transformasi digital. Terutama bagi wilayah Indonesia bagian Timur dalam bentuk fiber optik, sehingga bisa menghubungkan dari Barat menuju Timur.
"Selain satelit juga infrastruktur dalam bentuk fiber optik yang juga tersambung dari Timur ke Barat, bukan lagi dari Barat ke Timur," kata Airlangga dalam Leaders Talk, Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2022, di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali Senin (11/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga menanggapi pentingnya pengembangan talenta digital di Indonesia? Menko Airlangga juga menjelaskan digital talent menjadi perhatian Pemerintah Indonesia Dorong adanya Co-working space
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto menekankan pentingnya kolaborasi multistakeholders untuk meningkatkan digitalisasi dan inklusi keuangan di wilayah pedesaan? Upaya optimalisasi pemanfaatan teknologi digital tersebut juga akan mendorong peningkatan nilai ekonomi digital Indonesia. Tercatat, menurut hasil studi Google Temasek, Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia sendiri pada tahun 2022 telah mencapai USD 77 miliar atau tumbuh 22% (yoy) dan diprediksi akan meningkat hampir 2 kali lipat hingga USD 130 miliar pada tahun 2025. "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang menurut Menko Airlangga Hartarto menjadi tantangan utama dalam pengembangan ekonomi platform di wilayah pedesaan? "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
Menurutnya, wilayah Indonesia Timur sangat penting bagi kemajuan digitalisasi. Dalam keseharian, orang-orang di Timur memulai aktivitasnya lebih dulu ketimbang orang-orang di wilayah barat. Hal ini merujuk pada terbitnya matahari dari sebelah timur yang bergerak ke sebelah barat.
Dia menilai, jika penggunaan digitalisasi di Timur sudah optimal, Indonesia diprediksi bisa lebih maju dari negara tetangganya seperti Singapura. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah Indonesia untuk mencapai digitalisasi.
"Orang di Timur kerja duluan jadi bangun duluan, kerja duluan. Kalau stock market kita bergerak dari Timur mungkin kita lebih pagi dari Singapura dan Hongkong," kata dia.
Saat ini, Indonesia tengah merancang pengembangan produk infrastruktur dasar digital bersama Bos Tesla, Elon Musk. Proyek ini bernama satelit orbit rendah atau low earth satellite. Pengembangan satelit ini dinilai cocok untuk wilayah Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
"Low orbit satellite game changer juga dalam negara kepulauan seperti di Indonesia. Kita ada 17 ribu pulau. Tidak mungkin 17 ribu pulau disambung dengan fiber optic," tuturnya.
Dia menjelaskan, di pulau dan kota besar telah menggunakan fiber optik sebagai infrastruktur dasar digital. Namun tetap selalu ada blank spot. Blank spot ini akan diisi low earth satellite orbit.
"Kalau sekarang teleponnya yang roaming tapi masa depan satelite yang roaming. Jadi ini perubahan mendasar," tandasnya.
Baca juga:
BI Gelar FEKDI 2022, Perkembangan Ekonomi Digital Jadi Fokus Utama
Sebelum Jokowi Lengser, Pemerintah Target 30 Juta UMKM Go Digital
Survei: Mobile Banking & Dompet Digital Jadi Pilihan Pembayaran di Indonesia
Per 30 Juni 2022, Negara Kumpulkan Pajak Digital Hingga Rp7,1 Triliun
Mengenal Amazfit Bip 3 Series, Smartwatch Entry Level dengan Performa Besar
Pemkot Pasuruan Raih Merdeka Award 2022, Saifullah: Jangan Malu Untuk Belajar