Riset PLN: Bisnis PLTS Atap Akan Balik Modal, Visible Secara Ekonomi
PT PLN (Persero) memantau fenomena bisnis pemakaian listrik menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap atau PV rooftop. Pembangkit tersebut tengah marak saat ini, baik yang digunakan oleh individu atau pelaku industri.
PT PLN (Persero) memantau fenomena bisnis pemakaian listrik menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap atau PV rooftop. Pembangkit tersebut tengah marak saat ini, baik yang digunakan oleh individu atau pelaku industri.
EVP of Engineering and Technology PLN Zainal Arifin mengemukakan, pihaknya telah membuat kajian, pemasangan PLTS atap baik menggunakan skenario bisnis net metering/feed in tarif/subsidi, semuanya menunjukan hasil positif.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Kenapa PLN menerapkan strategi ARED untuk pengembangan energi baru terbarukan? Oleh karena itu, Darmawan mengatakan, PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
-
Apa strategi PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo memaparkan strategi perseroan dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA/ Hydropower) di tanah air."Sebagai negara kepulauan, Indonesia menyimpan beragam sumber energi baru terbarukan. Khusus energi air, sebagai salah satu sumber energi terbesar, Air memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan hingga mencapai 95 GW, namun baru dimanfaatkan hanya sebesar 5,8 GW," papar Darmawan.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
"Artinya dari kacamata developer, dari kacamata yang membangun, PV rooftop itu akan balik modal, visible secara ekonomi," kata Zainal dalam sesi webinar, Kamis (20/5).
Berdasarkan temuan tersebut, PLN kembali membuat studi pada 2019 untuk menemukan, pada tahun berapa pelanggan listrik kira-kira bisa independen dari jaringan PLN dengan menggunakan PLTS atap di atas rumahnya.
Kesimpulan pertama, Zainal mengungkapkan, fenomena pemakaian listrik menggunakan PLTS atap merupakan hal yang unstopable alias tak bisa dihentikan. Dia lantas berkesimpulan, pemasangan PLTS atap akan lebih murah dari tarif listrik konvensional pada 2031 mendatang.
"Artinya, masih ada waktu buat PLN. Karena sebelum tahun 2031 berarti para pelanggan PLN baik yang residencial maupun industri itu masih akan connected dengan jaringannya PLN. Tapi di tahun 2031, itu mereka bisa independen dari jaringan PLN," ungkapnya.
Energi Baru Terbarukan Matikan Bisnis Energi Konvensional
Zainal kemudian coba membuat narasi, bahwa disruptive teknologi seperti PLTS atap suka tidak suka memang akan mengganggu bisnis terhadap utility company seperti PLN dan jaringan listriknya.
Dalam tataran praktikal, dia lantas mengacu pada satu poweplant di California, Amerika Serikat (AS) yang terpaksa shutdown pada tahun kelimanya di 2020 lalu lantaran kalah saing dengan produk energi terbarukan.
"Sehingga pengelola rugi USD 1 miliar, karena mustinya (secara kontrak) 25 tahun tapi 5 tahun harus di-shutdown. Yang membunuh gas turbin itu bukan kompetitor seperti Mitsubishi atau Siemens, tapi battery energy storage," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com