Rupiah bergerak melemah hingga siang ini
Rupiah sempat menyentuh titik terendahnya di Rp 13.598 per USD yaitu pukul 12.35 WIB.
Laju nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika (USD) cenderung melemah hingga siang ini. Dibuka di Rp 13.558, siang ini Rupiah berada di Rp 13.593 per USD.
Data Bloomberg mencatat, Rupiah sempat menyentuh titik terendahnya di Rp 13.598 per USD yaitu pukul 12.35 WIB. Saat ini Rupiah masih bergerak nyaris menyentuh level Rp 13.598 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Analis NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan laju Rupiah masih melanjutkan penguatannya seperti halnya pergerakan sebelumnya yang mampu mengalami kenaikan di tengah laju masih USD yang bergerak naik terhadap sejumlah mata uang.
Adanya rilis pertumbuhan produksi dan investasi China yang menunjukkan perlambatan memberikan tekanan pada laju Yuan dan sentimen dari dalam negeri yang belum sepenuhnya cukup positif tak menghalangi laju Rupiah dapat bertahan menghijau.
Meski masih ada imbas pemberitaan terkait rencana kenaikan The Fed, namun, sudah mulai berkurang sehingga pelaku pasar kembali masuk ke aset-aset mata uang beresiko, termasuk diantaranya Rupiah. Adanya sentimen dari rencana stimulus ECB yang berimbas pada penurunan indeks Euro tidak terlalu memberikan efek negatif pada Rupiah.
Masih berlanjutnya penguatan memberikan ruang bagi Rupiah untuk dapat kembali melanjutkan tren kenaikannya meski jangka pendek.
"Berharap penguatan tersebut dapat berlanjut, tetap mewaspadai dan tetap cermati sentimen yang akan muncul. Laju Rupiah di atas target resisten 13.610. Rp 13.586-13.489 (kurs tengah BI)," ujarnya dalam riset harian, Jakarta, Kamis (12/11).
Baca juga:
Harga BBM tak naik, BI yakin inflasi 2015 di bawah 3,6 persen
Wapres JK ungkap kenapa rakyat RI malas berinvestasi di pasar modal
OJK yakin keuangan syariah bisa sokong pembiayaan infrastruktur
Pedagang: Beras untuk rakyat kecil habis sejak 3 bulan lalu
Gudang Garam berencana naikkan harga rokok bulan depan