Rupiah Ditutup Melemah Dipicu Kasus Harian Covid-19 yang Terus Cetak Rekor
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelaku pasar merespons negatif rilis pertambahan kasus Covid-19 harian yang terus menerus mencetak rekor. Bahkan hingga menduduki ranking pertama pertambahan kasus Covid-19 global di atas Brasil dan India.
Nilai tukar Rupiah ditutup melemah ke level Rp14.480 per USD dibanding penutupan sebelumnya di level Rp14.463 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.410 hingga Rp14.530 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelaku pasar merespons negatif rilis pertambahan kasus Covid-19 harian yang terus menerus mencetak rekor. Bahkan hingga menduduki ranking pertama pertambahan kasus Covid-19 global di atas Brasil dan India.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
"Indonesia memang belum bisa lepas dari tahap kritis akibat ledakan kasus Covid-19 yang telah terjadi beruntun dalam 3 pekan terakhir. Tercatat pada hari Selasa (13/7), kasus baru positif Covid-19 terus meroket dan menciptakan rekor baru," ujarnya dalam riset harian, Jakarta, Rabu (14/7).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sejak kemarin lusa pukul 12.00 hingga kemarin pukul 12.00, kasus baru Covid-19 bertambah 47.899 pasien. Hari ini menggenapi kelamnya data kasus Covid-19 pekan ini yang terus mencetak rekor beruntun.
"Rekor hari ini memecahkan rekor kemarin lusa yang menembus 40.427 kasus. Alhasil, hingga hari ini total konfirmasi positif di Indonesia menembus 2,615 juta kasus," katanya.
Terus melesatnya kasus Covid-19 ini, kata Ibrahim, menyebabkan pemerintah akan memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat hingga enam pekan. Namun kalau menengok negara tetangga yaitu Malaysia yang jumlah penduduknya relatif lebih sedikit di bandingkan Indonesia sudah melakukan lockdown selama 2 bulan akibat penyebaran pandemi covid-19 varian baru.
"Bisa saja Indonesia akan melakukan PPKM Mikro Darurat Minimal 3 bulan dari Juli-September 2021, inipun harus minta bantuan dari luar negeri karena pasokan vaksin yang kurang guna untuk memvaksin masyarakat Indonesia yang jumlahnya begitu banyak," katanya.
Ibrahim menambahkan, hal ini tentu saja dapat memicu sentimen negatif bagi pasar keuangan dalam negeri karena dengan kasus Covid-19 yang berlarut-larut dan pergerakan masyarakat yang direm dengan PPKM Mikro Darurat.
"Di mana kemudian, mengakibatkan stagnasi konsumsi masyarakat apalagi Investasi membuat ekonomi mati suri yang mengakibatkan roda perekonomian berpotensi untuk macet sehingga pertumbuhan ekonomi berpotensi tergerus," tandasnya.
Baca juga:
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Dipicu Rekor Kasus Harian Positif Covid-19
Rupiah Masih Menguat Meski Dibayangi Tingginya Kasus Covid-19
Rupiah Berpeluang Menguat Seiring Perbaikan Sentimen Pasar Global
Peningkatan Kasus Covid-19 Buat Rupiah Melemah ke Level Rp14.572 per USD
Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.492 per USD
Kasus Baru Covid-19 Terus Meningkat, Rupiah Melemah ke Rp14.549 per USD