Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.445 per USD Dipicu Perbaikan Data Ekonomi AS
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin mengatakan, Rupiah diperkirakan masih akan mengalami pelemahan seiring dengan penguatan dolar AS terhadap rivalitas mata uang utama dunia.
Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan ditutup melemah, seiring perbaikan data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Rupiah ditutup melemah 27 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp14.445 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.418 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin mengatakan, Rupiah diperkirakan masih akan mengalami pelemahan seiring dengan penguatan dolar AS terhadap rivalitas mata uang utama dunia.
"Serangkaian data ekonomi AS yang dipublikasikan pada Minggu secara keseluruhan menunjukkan perbaikan, di antaranya consumer confidence, ISM manufaktur, ADP employment change dan non-farm payroll," ujar Nanang.
Faktor lainnya, lanjut Nanang, masih ke laju pemulihan ekonomi pasca-program vaksinasi di sejumlah negara. Hal tersebut bisa kembali menaikkan inflasi.
Minggu ini Presiden AS Joe Biden dikabarkan akan memaparkan tentang program stimulus yang akan lebih terfokus pada sektor infrastruktur.
Sentimen Dalam Negeri
Sementara sentimen dari dalam negeri yaitu Lembaga pemeringkat utang Fitch Ratings menilai cita-cita Indonesia Investment Authority (INA) sebagai salah satu wadah bagi kolaborasi melanjutkan pembangunan dengan melalui ekuitas atau mengurangi eksposur utang, bisa saja terwujud.
"INA dapat mengurangi tekanan BUMN untuk menambah utang dengan memberi dukungan permodalan," kata Nanang.
Di sisi lain Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa UU Cipta Kerja dapat membantu mengurangi dampak negatif Covid-19, utamanya di sektor lapangan kerja.
Menko Airlangga menjelaskan bahwa UU Cipta Kerja akan menjadi jembatan antara program penanganan Covid-19 jangka pendek dan breakform struktural di jangka panjang.
"Proyeksi pelemahan masih akan berlanjut hingga besok, di mana target Rp14.465-Rp14.480. Sebaliknya pembalikan penguatan akan menguji area Rp14.430-Rp14.410," ujar Nanang.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.417 per USD. Sepanjang hari Rupiah bergerak di kisaran Rp14.417 per USD hingga Rp14.453 per USD.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin menunjukkan Rupiah menguat Rp14.434 per USD, dibandingkan posisi pada hari sebelumnya Rp14.446 per USD.
(mdk/idr)