Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Level Rp14.236 per USD
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas level 5 persen pada kuartal IV-2021 dan mencapai target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ke depannya.
Nilai tukar atau kurs Rupiah ditutup melemah di level Rp14.236 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.220 per USD. Sedangkan untuk perdagangan pekan depan, kurs kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp14.220 hingga Rp14.260 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas level 5 persen pada kuartal IV-2021 dan mencapai target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ke depannya.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
"Salah satu alasan ekonomi di atas 5 persen adalah optimisme dari berbagai capaian indikator ekonomi dan pengendalian Covid-19," kata Ibrahim dalam siaran pers, Jakarta, Jumat (19/11).
Selain itu, kata Ibrahim, Indonesia akan menjadi Presiden G-20 di 2022. Momentum itu perlu dimanfaatkan untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam percaturan global terkait ekonomi, politik, dan isu-isu strategis lainnya serta sekaligus untuk menarik investasi ke Indonesia.
"Sehingga momentum pemulihan ekonomi Indonesia masih tetap terjaga, meskipun juga sempat tertahan lonjakan kasus Covid-19 akibat Varian Delta," katanya.
Penerapan PPKM Darurat dan Level 4 di permulaan kuartal III-2021 berdampak pada perlambatan konsumsi masyarakat serta tertahannya aktivitas investasi sektor swasta. Perekonomian Indonesia pada kuartal III 2021 masih tetap tumbuh positif sebesar 3,51 persen (yoy).
"Pertumbuhan ini masih relatif tinggi, di tengah pembatasan mobilitas dan aktivitas akibat lonjakan kasus positif Covid-19 pada bulan Juli-Agustus 2021. Dalam jangka pendek, pandemi Covid-19 dan variannya masih menjadi tantangan utama bagi perekonomian global," katanya.
Baca juga:
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Level Rp14.218 per USD
Bos BI soal Rupiah Melemah per 17 November 2021: Aliran Masuk Modal Asing Terbatas
Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.245 per USD
Neraca Dagang Surplus, Rupiah Ditutup Menguat di Rp14.201 per USD
Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.220 per USD
Hari Ini, Rupiah Ditutup Menguat di Rp14.219 per USD