Rupiah Masih Menguat Meski Dibayangi Tingginya Kasus Covid-19
Rupiah ditutup menguat 29 poin atau 0,2 persen ke posisi Rp14.464 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.493 per USD.
Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore masih menguat meski dibayangi eskalasi kasus baru Covid-19.
Rupiah ditutup menguat 29 poin atau 0,2 persen ke posisi Rp14.464 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.493 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong mengatakan, meski pada awal-awal pekan ini Rupiah menguat, namun masih relatif rawan terkoreksi.
"Pekan ini saya kira untuk domestik masih perlu dicermati kasus penularan Covid-19 yang makin meningkat di Indonesia. Sedangkan dari sisi ekonomi saya kira dari Indonesia tidak banyak ya, apalagi yang signifikan," ujar Lukman dikutip dari Antara, Selasa (13/7).
Pada Senin (12/7) jumlah kasus baru Covid-19 di Tanah Air kembali mencetak rekor harian baru yaitu 40.427 kasus sehingga total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 2.567.630 kasus..
Sementara itu, pergerakan dolar AS masih menantikan data inflasi AS dan diproyeksikan ke depan masih akan kembali melanjutkan penguatan.
"Ekspektasi sih begitu, data inflasi AS yang diperkirakan naik masih akan mendukung dolar AS ke depannya," kata Lukman.
Indeks dolar yang mengukur kekuatan dolar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 92,351, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 92,261.
Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,368 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,363 persen.
Sentimen Pelaku Pasar Global
Rupiah menguat mengikuti perbaiki sentimen pelaku pasar keuangan global. Pasar melihat perbaikan performa perusahaan di kuartal kedua. Hal tersebut mendorong pasar keluar dari aset aman dolar AS dan masuk ke aset berisiko.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.505 per dolar AS. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.462 per USD hingga Rp14.505 per USD.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa stagnan di posisi Rp14.486 per USD.
(mdk/idr)