Rupiah melemah 6,83 persen sejak awal tahun, lebih tinggi dibanding Ringgit dan Yen
Depresiasi dialami mata uang Malaysia sebesar 0,38 persen, Vietnam depresiasi sebesar 1,52 persen, Thailand depresiasi 2,60 persen dan China depresiasi sebesar 4,42 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebut bahwa pelemahan atau depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat sejak Januari hingga 20 Juli 2018 telah mencapai 6,93 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan beberapa negara seperti Malaysia, Vietnam dan Thailand.
Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, depresiasi dialami mata uang Malaysia sebesar 0,38 persen, Vietnam depresiasi sebesar 1,52 persen, Thailand depresiasi 2,60 persen dan China depresiasi sebesar 4,42 persen. Namun di bawah Indonesia masih ada Filipina yang terdepresiasi sebesar 7,24 persen dan India sebesar 8,12 persen.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
"Rupiah itu melemah mulai Januari sampai sekarang 6,93 persen. Yang lebih baik dari kita adalah China 4,42 persen kemudian Thailand bath, dong Vietnam, ringgit Malaysia, Japanese yen. Yang lebih jelek dari kita cuma dua, satu Filipina peso, kedua India rupee," ujarnya di Gedung Pusdiklat Kemenlu, Jakarta, Selasa (24/7).
Data-data tersebut menunjukkan tidak hanya Indonesia yang mengalami pelemahan nilai tukar. Hal ini lebih kepada kondisi ekonomi global yang tidak menentu. "Sehingga yang kita alami adalah akibat dari tren ekonomi global juga, kita kursnya goyang-goyang. Dan itu memang membuat orang mau investasi ngitung-ngitung dulu," jelasnya.
Untuk mengantisipasi dampak pelemahan Rupiah secara berkepanjangan, pemerintah akan memaksimalkan kinerja ekspor dan menekan laju impor. Salah satunya kebijakan perluasan penggunaan Biodisel 20 persen atau B20 sehingga Indonesia tidak lagi ketergantungan impor migas.
"Karena ini menyangkut crude oil migas, ya kita kerjakan ini juga. Sekarang namanya dikenal biodisel karena kita campur solar dengan CPO 20 persen. Nah yang kita lakukan adalah mewajibkan semuanya pakai B20 dan kita yakin dalam satu tahun defisit migas hilang. Sehingga tekanan terhadap kita itu tidak seberat sebelumnya," jelas Menko Darmin.
Mantan Direktur Jenderal Pajak tersebut menambahkan, pemerintah juga berupaya memperbaiki investasi dalam negeri, terutama investasi yang berorientasi ekspor. Para investor kini dimudahkan dan diberi keringanan pajak melalui sistem pelayanan terpadu secara online atau online single submission.
"Kombinasi itu dipakai untuk mengundang investor yang berorientasi ekspor. Kemudian juga kita sambil mendorong kualitas SDM melalui perbaikan pendidikan dan pelatihan vokasi atau SMK yang akan kita terapkan tahun depan," tandasnya.
Baca juga:
Reaktivasi lelang SBI diharapkan dongkrak kurs Rupiah
Daya beli masyarakat masih lemah, pertumbuhan 2018 diproyeksi hanya 5,1 persen
Ekonom minta kurs Rupiah tidak dibandingkan saat krisis 1998
Langkah pengusaha antisipasi pelemahan Rupiah
Di depan investor Britania Raya, bos OJK yakinkan fundamental ekonomi RI sangat kuat