Rupiah melemah nyaris Rp 14.000 per USD, bos BI sebut Indonesia butuh redenominasi
"Redenominasi pasti masih dalam diskusi antara Bank Indonesia, pemerintah dengan DPR. Tetapi 2018, 2019 belum masuk, mungkin kalau kita bisa di tahun 2019 atau 2020 sudah masuk dalam RUU Redenominasi mata uang."
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo angkat suara soal pelemahan nilai tukar Rupiah yang nyaris menyentuh level Rp 14.000 per USD. Hari ini saja, Rupiah dibuka melemah pada level 13.955 per USD.
Menurut Agus, pelemahan nilai tukar Rupiah tak bisa hanya dilihat dari nominalnya, tetapi harus dilihat dari presentasenya.
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Kapan redenominasi rupiah akan diimplementasikan? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
"Karena presentase kita walaupun ada depresiasi, depresiasi kita itu pasti lebih kecil dibandingkan depresiasi negara lain, misalnya tadi tetangga kita Turki, Brasil ataupun seperti India. Jadi yang menjadi tantangan kita adalah Rupiah belum redenominasi mata uang," kata Agus, di Gedung BI, Jakarta, Kamis (3/5).
Agus menjelaskan, saat ini USD 1 nilainya sama dengan 5 digit angka Rupiah, sedangkan mata uang lain USD 1 sama dengan 1 digit mata uang negaranya. "Jadi persentase kecil seolah -olah jumlahnya besar," ujarnya.
Agus berharap, Indonesia bisa segera redenominasi di mana Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Namun dia mengungkapkan, Indonesia baru bisa redenominasi beberapa tahun mendatang.
"Redenominasi pasti masih dalam diskusi antara Bank Indonesia, pemerintah dengan DPR. Tetapi 2018, 2019 belum masuk, mungkin kalau kita bisa di tahun 2019 atau 2020 sudah masuk dalam RUU Redenominasi mata uang."
Kendati demikian, Agus menegaskan saat ini kondisi perekonomian Indonesia dalam kondisi yang stabil sehingga isu melemahnya Rupiah tidak akan mempengaruhi.
"Tapi mohon ekonomi kita yang sedang baik ini jangan kemudian kita anggap sesuatu yang buruk hanya karena ada fleksibel exchange rate. Yang ingin kami katakan bahwa pertumbuhan ekonomi kita tahun 2018 ini akan lebih baik dibandingkan 3 tahun terakhir, dan juga kita lihat inflasi terjaga."
Baca juga:
The Fed pertahankan suku bunga, BI harap perbaiki nilai tukar Rupiah
Sejak GPN diluncurkan, transaksi debit terus naik hingga tembus Rp 216 miliar
Per Mei, 400.000 kartu debit sudah berlogo GPN
OJK soal kartu GPN: Cita-cita sejak 15 tahun yang lalu sudah terwujud
Bank Indonesia targetkan semua bank terkoneksi GPN di Juni 2018