Rupiah Menguat Dibayangi Proyeksi Kebijakan Agresif The Fed
Rupiah dibuka di Rp14.342 per USD, atau menguat tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.348 per USD. Rupiah masih menguat usai pembukaan ke Rp14.337 per USD. Namun, Rupiah sempat melemah ke Rp14.347, kemudian menguat lagi dan saat ini berada di Rp14.342 per USD.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bergerak menguat di perdagangan hari ini, Rabu (23/3). Rupiah dibuka di Rp14.342 per USD, atau menguat tipis dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.348 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih menguat usai pembukaan ke Rp14.337 per USD. Namun, Rupiah sempat melemah ke Rp14.347, kemudian menguat lagi dan saat ini berada di Rp14.342 per USD.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta menguat dibayangi proyeksi kebijakan agresif bank sentral Amerika Serikat The Fed.
"Pergerakan hari ini masih cenderung dipengaruhi oleh sentimen global, terutama berlanjutnya kenaikan imbal hasil US treasury, yang kemarin sempat diperdagangkan mencapai level tertinggi sejak Mei 2019," kata Rully di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (23/3).
Menurut Rully, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dipengaruhi oleh proyeksi kebijakan The Fed yang lebih agresif. "Hal ini juga berdampak kepada pergerakan yield SBN, dan kenaikan yield SBN biasanya memiliki korelasi signifikan terhadap nilai tukar," ujar Rully.
Dari dalam negeri, sebenernya cukup positif, dengan prospek ekonomi yang baik dan kebijakan pemerintah yang masih akomodatif, serta masih baiknya neraca perdagangan. "Namun memang masih tidak dapat menahan sentimen negatif global, khususnya kenaikan yield US treasuries," imbuhnya.
Rully memperkirakan rupiah berpotensi tertekan hari ini. Rupiah diproyeksikan bergerak di kisaran Rp14.325 per USD hingga Rp14.377 per USD.
Baca juga:
Pernyataan Gubernur The Fed yang Agresif Buat Dolar AS Perkasa Sore Ini
Pelemahan Rupiah Diklaim Lebih Baik Dibanding Thailand dan Malaysia
Rupiah Ditutup Menguat Tipis Rp14.336 per USD
Rupiah Berfluktuatif Dipengaruhi Ekspektasi Kesepakatan Damai Rusia-Ukraina
Pelaku Pasar Fokus ke Ukraina, Kurs Rupiah Ditutup Melemah ke Rp14.340 per USD
Kebutuhan Uang Tunai Selama Ramadan Diperkirakan Capai Rp175,3 Triliun