Rupiah Menguat ke Rp14.125 per USD Usai Ditandatanganinya Pakta Dagang RCEP
Kurs Rupiah bergerak menguat 45 poin atau 0,32 persen ke posisi Rp14.125 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.170 per USD.
Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat pasca awal pekan ini. Penguatan Rupiah dipicu ditandatanganinya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP).
Kurs Rupiah bergerak menguat 45 poin atau 0,32 persen ke posisi Rp14.125 per USD dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.170 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Indonesia mendevaluasi nilai tukar rupiah untuk pertama kalinya? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
-
Bagaimana nilai IDR ditentukan? Perubahan nilai IDR dapat dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan politik, seperti inflasi, tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan faktor-faktor global seperti kondisi pasar internasional.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan sentimen positif kelihatannya membayangi pergerakan aset berisiko di Asia termasuk nilai tukar.
"Setimen positif datang dari ditandatanganinya perjanjian dagang multilateral antara 15 negara Asia Pasifik termasuk Indonesia yang disebut RCEP atau Regional Comprehensive Economic Partnership. Salah satu benefitnya adalah penurunan hingga peniadaan tarif perdagangan antar negara," ujar Ariston.
Selain itu, sentimen positif juga datang dari pengakuan kemenangan Biden secara tersirat oleh Donald Trump yang paling tidak memberikan harapan politik AS akan lebih stabil pasca pemilu dan AS segera fokus kembali ke soal ekonomi.
Menurut Ariston, Rupiah juga berpotensi menguat dengan sentimen tersebut.
"Hari ini juga ada data neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis yang mungkin akan memberikan sentimen positif ke rupiah karena kemungkinan hasil yang surplus," kata Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.050 per USD hingga Rp14.200 per USD.
Pada Jumat (13/11) lalu, Rupiah ditutup stagnan di posisi Rp14.170 per USD, sama dengan posisi penutupan pada Kamis (12/11) lalu.
Baca juga:
Ditutup Stagnan, Nilai Tukar Rupiah Dibayangi Sentimen Kenaikan Kasus Covid-19
Rupiah Melemah ke Rp 14.198 per USD, Seiring Kenaikan Kasus Covid-19 di AS
Masih di Bawah Nilai Fundamental, Bos BI Yakin Rupiah akan Menguat
Rupiah Melemah ke Rp14.067 per USD Dipicu Kabar Baik Penemuan Vaksin Covid-19
Rupiah Berpotensi Menguat Didukung Sentimen Vaksin Covid-19
Kurs Rupiah Menguat Tipis ke Rp14.057/USD Dipicu Kabar Baik Vaksin Covid-19