Rupiah Terus Perkasa Respons Hasil Hitung Cepat Pilpres 2019
Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak menguat merespons hasil hitung cepat (quick count) yang menunjukkan pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul.
Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore bergerak menguat merespons hasil hitung cepat (quick count) yang menunjukkan pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul.
Rupiah menguat 40 poin atau 0,29 persen menjadi Rp 14.045 per USD dari sebelumnya Rp 14.085 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, sepertinya pasar menyambut positif hasil hitung cepat Pemilu 2019 dari sejumlah lembaga. Kendati baru hitung cepat, tetapi biasanya tidak akan jauh berbeda dari perhitungan resmi yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019.
"Harus diakui bahwa investor memang lebih nyaman jika Jokowi kembali menjadi presiden. Sebab, terpilihnya Jokowi memberi kepastian bahwa kebijakan pemerintah tidak akan berubah signifikan. Plus berbagai reformasi struktural seperti pembenahan defisit transaksi berjalan atau current account akan dilanjutkan," ujar Ibrahim.
Dari eksternal, sentimen positif datang dari rilis data ekonomi terbaru dari China. Pada kuartal I-2019, ekonomi Negeri Tirai Bambu tumbuh 6,4 persen (tahun ke tahun/yoy), lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yaitu 6,3 persen. Meski menjadi laju paling lambat sejak 2009, tetapi setidaknya pertumbuhan ekonomi China batal menjadi yang terlemah sejak 1990.
Selain data pertumbuhan ekonomi, penjualan ritel di China juga memuaskan dengan mencatat pertumbuhan 8,7 persen (yoy) pada Maret, lebih baik ketimbang bulan sebelumnya yang tumbuh 8,2 persen. Kemudian investasi properti di China pada juga Maret naik 12 persen (yoy).
"Data ini memunculkan harapan bahwa ekonomi China tidak akan mengalami hard landing, meski memang ada perlambatan. Sepertinya gelontoran stimulus dari pemerintah dan Bank Sentral China atau PBoC bisa menjaga performa ekonomi Negeri Tirai Bambu," kata Ibrahim.
Nilai tukar (kurs) Rupiah pada pagi dibuka menguat Rp 14.003 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp 14.000 per USD hingga Rp14.052 per USD.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, Rupiah menguat menjadi Rp 14.016 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.066 per USD.
(mdk/idr)