Satu Miliar Anak di Negara Berkembang Terancam Putus Sekolah
Dibutuhkan penanganan pandemi secara serius melalui pengembangan vaksin dan beberapa terapi. Sebab, bila tak mampu menyudahi wabah ini, maka diperkirakan bakal ada penambahan sebanyak 150 juta orang jatuh ke dalam garis kemiskinan pada tahun 2021.
Pandemi virus corona tidak hanya berdampak sektor kesehatan dan ekonomi, tetapi bidang pendidikan juga ikut terdampak. Diprediksi sebanyak 1 miliar anak anak di negara berkembang akan putus sekolah akibat wabah Covid-19 ini.
"Pembelajarannya mundur. Itu adalah masalah khusus di negara berkembang. Kami pikir ada 1 miliar anak putus sekolah di negara berkembang. Jadi jika ada gelombang kedua, itu menjadi perhatian," kata President World Bank, David Malpass dikutip dari CNBC.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Di mana De Javasche Bank di Kota Medan terletak? Gedung ini berlokasi di Jalan Balai Kota No. 4, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
-
Apa yang istimewa dari Gedung De Javasche Bank di Kota Tua Surabaya? Gedung ini menyimpan banyak sejarah perbankan di Indonesia.
Dia menekankan bahwa dibutuhkan penanganan pandemi secara serius melalui pengembangan vaksin dan beberapa terapi. Sebab, bila tak mampu menyudahi wabah ini, maka diperkirakan bakal ada penambahan sebanyak 150 juta orang jatuh ke dalam garis kemiskinan pada tahun 2021.
"Kondisi kemiskinan yang sangat parah di dunia karena pandemi dan penutupan," katanya.
Dia menambahkan, pemulihan ekonomi akibat dampak Covid-19 yang tidak merata sedang terjadi di beberapa negara yang ada di belahan dunia. "Selain China, banyak negara berkembang lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya, jadi proses pemulihan yang tidak setara ini sedang berlangsung," katanya.
Tantangan Pemulihan Ekonomi
Selain itu, pemulihan ekonomi menghadapi tantangan berat bagi negara miskin dengan padat penduduk seperti India, Ethiopia dan Nigeria. Dia juga merujuk Zambia, yang pemerintahnya telah meminta penundaan pembayaran utang obligasi.
Menurut dia, diperlukan sebuah solusi jangka panjang untuk membantu negara-negara berkembang itu terbebas dari pandemi.
"Kami berfokus pada penyediaan sumber daya bersih tambahan. Itu membantu. Juga membantu negara-negara menemukan cara untuk menarik investasi sektor swasta dan kemudian, yang paling penting, proses pengurangan utang ini," ungkapnya
Dia mengatakan, Bank Dunia telah memberikan kucuran dana miliaran dolar ke beberapa negara berkembang dalam memulihkan ekonomi setelah terkena krisis.
"Mencoba membuat kreditor menyadari bahwa itu adalah kepentingan jangka panjang mereka dan kepentingan dunia untuk mengurangi stok utang yang sebenarnya guna menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi beberapa negara termiskin," pungkasnya.
Reporter Magang: Brigitta Belia