Setelah 31 tahun, Indonesia akhirnya punya pabrik gula baru
Pabrik itu dikatakan modern karena telah menggunakan mesin yang mampu meningkatkan efisiensi hingga 80 persen.
Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno, menyatakan kebanggaannya, Indonesia akhirnya memiliki pabrik gula (PG) baru modern di Glenmore Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Menteri Rini mengatakan perusahaan pelat merah tidak pernah lagi membangun pabrik gula baru sejak terakhir kali pada 1982.
Terakhir dilakukan giling perdana oleh pabrik baru tersebut dilakukan pada tahun 1985 atau 31 tahun yang lalu. Kini dilakukan giling perdana pabrik baru dengan kapasitas giling 6.000 ton tebu per hari.
"Ini adalah sebuah kebanggaan. Setelah 31 tahun, hari ini dilakukan giling perdana di pabrik gula modern yang semuanya dikerjakan benar-benar dari nol oleh putra-putri Indonesia," kata Rini saat menyaksikan giling perdana pabrik gula itu di Banyuwangi, seperti dilansir Antara, Selasa (2/8).
PG Glenmore yang mulai dibangun sejak 2012 itu menempati lahan seluas 29 hektar. PG ini dikelola oleh PT Industri Gula Glenmore (IGG) yang merupakan konsorsium PT Perkebunan Nusantara XII dan XI. Nilai investasi IGG mencapai Rp 1,5 triliun, dengan pendanaan terbesar berasal dari kredit perbankan nasional.
Direktur Utama PTPN XII Irwan Basri mengemukakan pabrik itu dikatakan modern karena telah menggunakan mesin yang mampu meningkatkan efisiensi hingga 80 persen.
"Mesinnya prima dengan teknologi modern. Dipadu dengan budi daya yang bagus dari petani tebu di Banyuwangi, kami yakin rendemen atau kadar gula dalam tebu bisa mencapai 8,5 persen-9 persen. Tentunya produksi gula akan bisa maksimal," ujarnya.
Selain itu, lanjut Irwan, PG Glenmore menggunakan sistem karbonasi, di mana pengolahannya tidak menggunakan asam sulfat. Sehingga gula yang dihasilkan berupa gula kristal putih premium.
"Pada produksi gula ada istilah 'ICUMSA' yang disepakati secara internasional. ICUMSA menunjukkan kadar warna gula. Untuk gula premium warnanya putih bersih dengan ICUMSA di bawah 100. Sedangkan gula yang kualitasnya kurang, ICUMSA-nya 300-500," papar Irwan.
Dia menambahkan, PG tersebut juga laik disebut modern karena selain memproduksi gula juga terintegrasi dengan beberapa industri turunan yang memanfaatkan limbah tebu. Di antaranya limbah produksi diolah menjadi energi listrik, pupuk organik dan pakan ternak.
"Listrik yang dihasilkan mencapai 2 x 10 megawatt. Listrik didapatkan dari ampas tebu atau bagas yang diproses dengan sistem 'cogeneration'. Ke depan, bahkan akan kami olah lagi menjadi bioetanol dari tetes tebu. Perkiraan bioetanol yang bisa dihasilkan sekitar 80 KL per hari. Bioetanol ini untuk campuran BBM, sehingga bisa membantu pemerintah dalam memenuhi ketahanan energi nasional," tutur Irwan.
Direktur PT Industri Gula Glenmore (IGG) Ade Prasetyo mengatakan IGG memiliki kapasitas giling 6.000 ton tebu (tth) per hari dan akan dimaksimalkan kapasitasnya hingga 9.000 tth pada tahun depan.
Produksi gula yang dihasilkan diperkirakan menghasilkan 58 ton gula siap konsumsi per hari. "Hasil ini tergantung rendemen tebu saat produksi. Tapi kami memperkirakan rendemen tebu di IGG 8-9," ujar Ade.
Rencananya, lahan tebu yang akan memasok pabrik disiapkan 11.000 hektar. Di mana salah satunya berasal dari lahan yang dimiliki PTPN XII saat ini 7.000 hektar. "Tahun depan akan ditambah dengan lahan swasta seluas 1.000 hektar dan lahan rakyat 180 hektar," tambah Ade.
Selain menjadi pabrik gula baru yang modern kedepannya IGG juga disiapkan menjadi wisata edukasi industri berbasis tebu. "Kami juga menyiapkan lokasi ini menjadi wisata edukasi. Kami telah menyiapkan 20 mess dan aula untuk itu," imbuh Ade.
Baca juga:
Ini hasil pertemuan Mentan Amran dan Jokowi di Istana Negara
Tengah musim panen, Kementan tunda impor gula mentah
Menko Darmin sebut PTPN jadi penyebab harga gula naik
Ini solusi turunkan harga gula jadi Rp 12.500/Kg dari produsen
Semua pabrik BUMN 'haramkan' jual gula ke pedagang
Harga gula masih tinggi, pedagang curiga ada permainan importir
Mendag Lembong: Impor 381.000 ton gula, petani tak usah khawatir
-
Bagaimana Mbah Sugiyarno membantu pemerintah Blora? Pasalnya secara tidak langsung separuh hidup Mbah Sugiyarno digunakan untuk membantu pemerintah setempat memperkenalkan kualitas produk kayu jati Blora hingga diakui dunia.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Apa bakat Rimbi di sinetron Ronaldowati? Rimbi, gadis kecil berbakat capuera dengan rambut kriwil, bertransformasi menjadi Alhan yang dewasa dan memesona setelah 15 tahun.
-
Siapa yang memerankan Rimbi di sinetron Ronaldowati? Rimbi, gadis kecil berbakat capuera dengan rambut kriwil, bertransformasi menjadi Alhan yang dewasa dan memesona setelah 15 tahun.
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.