Sisa dua bulan, Menkeu Bambang akui target pajak 2015 tak tercapai
Target pajak diperkirakan bakal shortfall sekitar Rp 160 triliun.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyerah dalam mengejar target pajak dalam APBN Perubahan yang dipatok Rp 1.294 triliun. Apalagi, data Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak hingga Oktober 2015 mencapai Rp 766 triliun.
"Memang kita sudah sampaikan tidak mungkin penerimaan pajak tercapai," kata Bambang di Hotel Haris, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/11).
-
Siapa yang dikabarkan sebagai calon Menteri Keuangan di pemerintahan Prabowo? Prabowo didampingi sejumlah pejabat, yang salah satunya dikabarkan sebagai calon menteri keuangan.
-
Kenapa OJK mengimbau masyarakat waspada terhadap penipuan keuangan? Masyarakat Indonesia diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan. Pasalnya sudah terjadi penipuan yang merugikan banyak korban.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Kapan Kemenkeu RI berganti nama menjadi Kementerian Keuangan? Sejak 2009, Departemen Keuangan resmi berubah nama menjadi Kementerian Keuangan sampai sekarang.
-
Siapa yang menyampaikan paparan tentang upaya OJK dalam penguatan governansi dan integritas di Sektor Jasa Keuangan? “Tujuan dari kegiatan ini untuk menyosialisasikan dan mengedukasi pada civitas academica dan stakeholder mengenai upaya peningkatan governansi dan integritas di lingkungan OJK maupun sektor jasa keuangan. Penerapan tata kelola yang baik merupakan salah satu fondasi dalam pelaksanaan sebuah bisnis. Implementasi konsep three lines model dapat mendukung terciptanya tata kelola yang baik serta ekosistem keuangan yang sehat dan berintegritas,” kata Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena dalam paparannya pada Kuliah Umum di Politeknik Negeri Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/8).
-
Apa yang menjadi gebrakan Mentan yang dipuji oleh Ketua MPR? "Saya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Mentan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut ketahanan pangan seperti mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan, termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan dihadapkan pada defisit pangan," ujar Bamsoet dalam pertemuannya bersama Mentan di Kementan Jakarta, Senin, (1/4).
Bahkan, kata Bambang, pemerintah punya target shortfall baru. Semula hanya Rp 120 triliun menjadi Rp 160 triliun. "Berarti masih cukup banyak yang harus dikumpulkan menjelang akhir tahun," ujar Bambang.
Untuk itu, dia mengaku punya tiga cara untuk mengejar sisa target pajak dalam waktu dua bulan.
"Pertama terkait dengan penerimaan pajak rutin. Kedua, upaya-upaya khusus dan ketiga, ekstra effort," ungkap Bambang.
Untuk ekstra effort, mantan wakil menteri keuangan ini memperkirakan bisa menambah penerimaan pajak sebesar Rp 50 triliun, yakni dari reinventing policy minimum Rp 30 triliun, revaluasi aset minimum Rp 10 triliun, penagihan pemeriksaan Rp 5 triliun dan ekstensifikasi Rp 5 triliun.
"Sekali lagi ini minimum dan belum ada tax amnesty," tutur Bambang.
Sebagai informasi, penerimaan pajak hingga akhir Oktober 2015 mencapai kisaran angka Rp 766 triliun.
Angka tersebut diperoleh dari penerimaan pajak non migas sebesar Rp 723 triliun dan dari PPh Migas sekitar Rp 43 triliun.
(mdk/sau)