SKK Migas Sebut Blok Masela Memasuki Kajian Teknik
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini sedang dilakukan kajian teknik Blok Masela di Maluku. Dia menargetkan, pada Januari 2019 kajian tersebut rampung.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini sedang dilakukan kajian teknik Blok Masela di Maluku. Dia menargetkan, pada Januari 2019 kajian tersebut rampung.
"Kita sedang bahas, review teknik mudah-mudahan minggu kedua Januari," kata Dwi, di Jakarta, Kamis (3/1).
-
Dimana lokasi penemuan Batuan Sekis Mika di Karangsambung? Di daerah Karangsambung, Kebumen, terdapat sebuah batuan tua yang usianya mencapai 100 juta tahun. Batuan tersebut berlokasi di pinggir jalan penghubung antara Kecamatan Karangsambung dan Kecamatan Sadang, tepatnya di aliran Sungai Brengkok.
-
Di mana desa miskin tersebut berada? Salah satu desa miskin berada di Desa Cipelem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
-
Siapa yang melakukan sidak ke SMA Negeri 4 Bangkalan? Pada Selasa (23/7), Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Bangkalan, Pinky Hidayati, melakukan sidak ke SMA Negeri 4 Bangkalan.
-
Siapa yang memimpin Misa Agung di SUGBK? Sekedar informasi Misa Agung yang digelar di area Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) akan dipimpin oleh Paus Fransiskus.
-
Dari mana asal kursi misterius yang sekarang ada di tengah Panggung Krapyak? Ratna mengatakan bahwa kursi yang berada di tengah-tengah itu sebelumnya dibawa dari Keraton Yogyakarta.
-
Kapan Moeljadi gugur di halaman sekolah SMP 2 Madiun? Moeljadi terbunuh pada 21 September 1948, Agresi Militer Belanda II Pada 19 Desember 1948 muncul Agresi Militar Belanda II.
Menurut Dwi, jika dari hasil kajian teknik proyek yang digarap Inpex Corporation dan Shell tersebut harus ada perubahan, maka akan mempengaruhi besaran investasi. Untuk diketahui, perhitungn awal investasi Blok Masela sebesar USD 22 miliar, kemudian angka tersebut turun menjadi USD 15,5 miliar.
"Ya kalau teknik berubah pasti berubah," tuturnya.
Dwi mengungkapkan, setelah kajian teknik selesai. Maka selanjutnya adalah kajian komersil blok tersebut. Dia pun berharap berbagai tahapan kajian bisa terlaksana, sehingga proses administrasi bisa diselesaikan.
"Komersialisasinya (setelah kajian teknik), mudah-mudahan bisa kita selesaikan," tandasnya.
Sebelumnya, mantan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan pemerintah belum akan menjual gas yang diproduksi dari Blok Masela kepada tiga perusahaan yang berminat. Sebab, harga gas yang ditawarkan oleh ketiga Perusahaan tersebut sangat rendah, yakni hanya USD 3 atau Rp 40.320.
Untuk diketahui, tiga perusahaan yang tertarik membeli gas di Masela adalah PT Pupuk Indonesia, Elsoro Multi Prima, dan Kaltim Metanol Industri/Sojitz.
"Belum ditetapkan (pembeli). Beberapa waktu yang lalu, beberapa yang minat, harganya tiga dolar. Tapi bagi hulu migas, kita akan mencari pembeli sendiri," ungkapnya di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (9/1).
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Belum ada kesepakatan harga, SKK Migas belum tentukan off taker gas Blok Masela
Arcandra sebut Blok Masela dan Natuna bakal penuhi kebutuhan gas nasional
Pemerintah targetkan dapat off taker gas Blok Masela dalam 3 bulan
Bangun pabrik petrokimia, LG siap 'sedot' gas Bintuni & Masela
Menperin sebut 3 industri siap beli gas blok abadi Masela