Sri Mulyani: Anggaran Pemda Rp182,33 Triliun Mengendap di Bank
"Seharusnya Pemda seperti pemerintah pusat bisa melakukan belanja yang lebih cepat sehingga bisa cepat memulihkan ekonomi Indonesia dan memberikan manfaat kepada masyarakat," kata Sri Mulyani.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat anggaran simpanan khas daerah kembali mengalami peningkatan. Di mana hingga kuartal I-2021, total simpanan pemerintah daerah di perbankan mencapai Rp182,33 triliun. Angka ini naik sekitar Rp18,39 triliun atau 11,22 persen dari posisi Februari 2021 yang sebesar Rp163,95 triliun.
"Seharusnya Pemda seperti pemerintah pusat bisa melakukan belanja yang lebih cepat sehingga bisa cepat memulihkan ekonomi Indonesia dan memberikan manfaat kepada masyarakat," kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN Kita, Kamis (22/4).
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
Jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, simpanan Pemda di perbankan umum juga masih mengalami kenaikan, yaitu sebesar 2,71 persen. Pada periode yang sama tahun lalu, simpanan Pemda di perbankan daerah Rp177,52 triliun.
"Ini sebetulnya ironis karena kita sebetulnya mengharapkan transfer APBN itu untuk segera dibelanjakan. Saldo rata-rata pemda 3 tahun terakhir adalah Rp96 triliun," ungkapnya.
Bendahara Negara itu melanjutkan, pada dasarnya APBD mengalami penerimaan yang tinggi, termasuk dipengaruhi oleh masih besarnya transfer dari APBN pemerintah pusat ke APBD. Penerimaan APBD Maret 2021 tercatat sebesar Rp139,99 triliun.
Adapun besaran transfer ke daerah dan dana desa pada bulan tersebut mencapai Rp172,96 triliun turun tipis sebesar 0,9 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp174,52 triliun.
Dari total pendapatan yang masih tinggi tersebut, belanja anggaran pemda dikatakan hanya sebesar Rp98,9 triliun.
"Jadi tadi pemerintah pusat mentransfer Rp172,96 triliun ke daerah, daerah baru belanja Rp96,9 triliun. Maka, terlihat di sini simpanan pemda malah naik sebesar Rp18,39 triliun atau 11,22 persen," ungkapnya.
Baca juga:
TMII Tak Dapat Dukungan APBN Sejak 1998, Ini Penjelasan Kemenkeu
Pendanaan Penyelenggaraan Transplantasi Organ Bersumber dari APBN dan APBD
Kemenkeu: Defisit 2020 Capai 6,1 Persen Tapi Lebih Rendah Dibanding Malaysia
Wamenkeu Sebut APBN 2021 Dirancang untuk Genjot Konsumsi Masyarakat
Anggaran Kementerian PUPR di 2021 Dipangkas Rp57,3 Miliar
Pemerintah Ungkap Sumber Pendanaan Tangani Isu Perubahan Iklim