Sri Mulyani: Insentif Pajak Tetap Kita Berikan di 2022, tapi Lebih Selektif
Pada tahun depan, pemerintah akan melakukan sejumlah reformasi pajak. Di antaranya adalah pelonggaran pembayaran pajak dengan mengundur tanggal pembayaran.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah tetap akan memberikan insentif pajak tahun depan. Namun demikian, insentif akan diberikan lebih selektif.
"Insentif pajak tetap akan kita berikan namun akan selektif," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers secara daring, Jakarta, Senin (16/8).
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Kapan Ghea Indrawari berencana menikah? "Fun fact, dari aku kecil, aku bilang ke teman-teman aku paling cepat nikah umur 30,"
Pemberian insentif pajak, kata Sri Mulyani aman dipastikan akuntabilitasnya bersama dengan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. "Akan terus dilakukan akuntabilitas nya terutama dengan Menteri Investasi," jelasnya.
Pada tahun depan, pemerintah akan melakukan sejumlah reformasi pajak. Di antaranya adalah pelonggaran pembayaran pajak dengan mengundur tanggal pembayaran.
"Kita akan memperluas tanggal pembayaran pajak sehingga makin mudah bagi masyarakat membayar pajak," katanya.
Bersamaan dengan hal tersebut, Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak akan menegakkan hukum yang berkeadilan.
"Menegakkan hukum yang makin berkeadilan. Kita akan terus melakukan reform perpajakan," tandasnya.
Pertumbuhan Ekonomi
Di sisi lain, Sri Mulyani telah mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo untuk menggapai target pertumbuhan ekonomi 5 persen hingga 5,5 persen di 2022.
Namun seterusnya, Jokowi disebutnya ingin agar pertumbuhan ekonomi nasional bisa lebih dari angka 6 persen.
"Bapak presiden tadi menyampaikan di pidatonya, kita akan berusaha pada 5,5 persen, dan seterusnya akan berada di atas 6 persen," kata Sri Mulyani.
Namun, Sri Mulyani menekankan pemerintah harus berupaya seoptimal mungkin agar target pertumbuhan ekonomi tersebut bisa terealisasi.
"Tentu ini membutuhkan kerja luar biasa keras, termasuk reform yang cukup dalam sehingga perekonomian kita makin produktif," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan asumsi indikator ekonomi makro yang akan dikejar pada 2022 mendatang. Lewat proyeksi ini, ia menetapkan target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,5 persen.
"Pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan pada kisaran 5,0-5,5 persen. Kita akan berusaha maksimal mencapai target pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5 persen," kata Jokowi dalam Penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2022, Senin (16/8).
(mdk/idr)