Sri Mulyani: Masalah Ekspor Indonesia Sangat Detail dan Pelik
Sri Mulyani menyebut, populasi manusia di dunia teramat banyak. Sehingga cukup sulit mengidentifikasi apa saja yang mereka butuhkan dari Indonesia. Bahkan untuk memahami kebutuhan antar daerah di Indonesia saja masih sulit dilakukan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani blak-blakan mengenai sulitnya mendongkrak ekspor Indonesia. Saat ini, pertumbuhan ekspor berada di bawah 7 persen. Banyak masalah yang berbeda menjadi penghambat ekspor. Salah satunya kebijakan, struktural dan daya saing.
"Masalah ekspor Indonesia sangat detail dan pelik. Sekarang pertumbuhannya di bawah 7 persen, saya ingin besok 15 persen, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dinamika butuh kebutuhan mengelolanya, dari ujung ke ujung," kata Menkeu Sri Mulyani di Kantor Exim Bank, Jakarta, Rabu (27/2).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
Selain itu, dia menyebutkan populasi manusia di dunia teramat banyak. Sehingga cukup sulit mengidentifikasi apa saja yang mereka butuhkan dari Indonesia. Bahkan untuk memahami kebutuhan antar daerah di Indonesia saja masih sulit dilakukan.
"Saya ingin sampaikan, potensi market itu unlimited kalau kita memahami geografi global. Jangan kan seluruh global, kenal Indonesia seluruhnya saja enggak. Banyak yang lahir, sekolah, meninggal di satu kabupaten yang sama. Kalau gak ngerti, gimana punya pemahaman orang-orang butuh apa," ujarnya.
Oleh sebab itu dia menegaskan harus pandai memahami apa saja yang tengah dibutuhkan oleh pasar. "Kalau kita gak pernah memahami, kita gak tahu what kind of commodity yang bisa masuk. You should know the market," ujarnya.
Dia berharap kemampuan memetakan market atau pasar bisa lebih ditingkatkan. Supaya ekspor Indonesia dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan beragam dengan tentunya diimbangi dengan kemampuan meningkatkan produksi di dalam negeri.
"Dan gak hanya tradisional market yang rising star tapi juga falling star. Kalau kita bisa memetakan berarti kita makin mampu mengetahui positioning di setiap komoditas kita secara detail di masing-masing destinasi market baik yang sudah eksis, solid maupun yang masih baru. Dan juga yang masih belum kita identifikasi," ujarnya.
Baca juga:
Sri Mulyani Resmikan Website Resmi Ekspor Impor Indonesia
Pertambangan Freeport Masih Berjalan Meski Izin Ekspor Habis
Pengusaha Dukung Langkah Pemerintah Buka Pasar ke India
Deretan Strategi Pemerintah Naikkan Harga Karet Indonesia
Harga CPO Fluktuatif, Pemerintah Belum Ada Rencana Ubah PMK Pungutan Ekspor