Sri Mulyani Pastikan Sistem Keuangan RI di Kuartal II-2023 Masih Aman
Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan pada kuartal II-2023 kondisi keuangan Indonesia tetap terjaga.
Sri Mulyani Pastikan Sistem Keuangan RI di Kuartal II-2023 Masih Aman
Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan pada kuartal II-2023 kondisi keuangan Indonesia tetap terjaga.
"Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) triwulan II tahun 2023 terus terjaga di tengah dinamika perekonomian dan pasar keuangan global. Perkembangan ini seiring dengan kondisi perekonomian dan sistem keuangan domestik yang resilien serta didukung koordinasi KSSK yang terus diperkuat," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, di Menara Radius Prawiro OJK, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Rapat tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.
- Sri Mulyani Minta Aset Negara Tak Dibiarkan Tertidur: Harus Beri Manfaat ke Ekonomi
- Sri Mulyani Klaim Ekonomi Indonesia Tetap Stabil di Tengah Krisis Global
- Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tetap Gagah Meski Global Melambat
- Parpol Mulai Habiskan Uang untuk Kampanye, Sri Mulyani: Bagus untuk Ekonomi Indonesia
Sri Mulyani mengatakan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam rapat berkala KSSK III tahun 2023 pada Jumat (28/7) berkomitmen ntuk melanjutkan penguatan koordinasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan risiko global ke depan, termasuk rambatannya pada perekonomian dan sektor keuangan domestik.
Konsumsi rumah tangga meningkat didorong oleh terus naiknya mobilitas, membaiknya ekspektasi pendapatan, dan terkendalinya inflasi, serta dampak positif dari Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan pemberian gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara.
Menurutnya, perkembangan tersebut juga disertai Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Penjualan Ritel yang masih terus bertumbuh. Meskipun investasi bangunan masih relatif tertahan, namun investasi non bangunan masih terindikasi ekspansif. "Hal ini sejalan dengan kinerja ekspor yang positif dan berlanjutnya hilirisasi," ujarnya.
Berdasarkan lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Informasi dan Komunikasi.
Sementara secara spasial, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh pertumbuhan wilayah Kalimantan dan Jawa yang masih kuat sejalan dengan terjaganya permintaan domestik.
"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan dapat mencapai kisaran 5,0-5,3 persen," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com