Strategi Pemerintah agar Indonesia Tak Lagi Bertumpu pada Komoditas
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah akan terus mendorong sektor industri sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal tersebut bertujuan agar Indonesia tidak bertumpu lagi pada komoditas.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah akan terus mendorong sektor industri sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal tersebut bertujuan agar Indonesia tidak bertumpu lagi pada komoditas.
"5 tahun ke depan Indonesia telah bertransformasi menjadi negara industri.
kita tidak perlu selalu berdoa agar booming harga komoditas kembali terjadi," kata dia, di Jakarta, Rabu (5/12).
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Bagaimana Indonesia ingin meningkatkan indeks tanam dan produksi beras nasional? Pemerintah Indonesia telah mengambil tindakan cepat dan konkrit dalam jangka pendek untuk meningkatkan index tanam dan produksi beras nasional melalui sejumla program. Program yang dijalankan antara lain Perluasan areal tanam melalui program, Optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi sekali dalam setahun, sistem tanam terpadu pada lahan sawah dataran rendah (padi gogo) di areal perkebunann dan Peningkatan Indeks Tanam melalui optimalisasi lahan rawa untuk penanaman padi 2-3 kali dalam setahun.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Bagaimana Kementerian PPN/Bappenas berperan dalam pengendalian pembangunan? Dalam hal ini, Kementerian PPN/Bappenas mengambil bagian dalam pengendalian pembangunan yang menjamin tercapainya hasil pembangunan (outcome), serta pendampingan juga penguatan terhadap K/L dan pemerintah daerah terkait dengan pencapaian proyek strategis nasional.
"Jika (booming harga komoditas) terjadi itu bagus. Tapi kita tidak bisa berharap terlalu banyak pada booming harga komoditas. Kita harus memastikan bahwa kita memiliki sumber pertumbuhan yang lebih stabil melalui industri," lanjut Bambang.
Dia mengakui bahwa kontribusi industri manufaktur masih minim. Pada era awal tahun 1990-an kontribusi industri manufaktur terhadap PDB dapat mencapai 27 persen. Karena itu pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan industri dan meningkatkan kontribusinya terhadap PDB.
"Maka itu, bagaimana kita merevitalisasi sektor manufaktur, bagaimana manufaktur itu punya pertumbuhan yang lebih tinggi sehingga dia bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi. Karena manufaktur terbesar kontribusinya pada PDB jadi kalau manufaktur tumbuh lebih cepat ekonomi juga akan tumbuh lebih cepat," jelas dia.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pun mengakui bahwa upaya untuk mengembalikan peran industri manufaktur terhadap perekonomian seperti yang terjadi pada awal 1990-an memang tidak mudah.
Terlebih, dalam beberapa tahun mendatang, dampak kondisi ekonomi global seperti perang dagang dan juga volatilitas nilai mata uang bisa semakin menekan pertumbuhan industri manufaktur.
"Kenaikan tingkat suku bunga dan kurs yang tidak stabil itu memukul industri dua kali. Jadi, faktor ini yg harus kita jaga agar likuiditas tetap terjaga, karena likuiditas juga mendorong pertumbuhan," ungkap Airlangga.
Salah satu upaya yang sedang gencar dilakukan Kementerian Perindustrian adalah melalui implementasi Industri 4.0 dan peningkatan kapasitas SDM. "Kita kan baru mengembalikan manufaktur menjadi mainstream pembangunan. Jadi ini sekarang semua membuat manufaktur menjadi mainstream kembali. Salah satu dari tujuan indusri 4.0 adalah mengembalikan mainstream," jelasnya.
"Mengembalikan industri tidak bisa jangka pendek. Ini jangka menengah termasuk SDM mengembalikan kembali sains dan teknologi, engineering, art dan mathematic (STEAM) jadi mainstream. Nah ini untuk pendidikan karena kita hrus mendukung STEAM itu," tegasnya.
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara, mengatakan BI mendukung upaya mendorong pertumbuhan industri. Saat ini kontribusi industri cukup besar terhadap PDB, yakni 20 persen.
Karena itu pertumbuhan industri juga akan berdampak signifikan pada perekonomian. Salah satunya tampak dari penyerapan tenaga kerja yang juga ikut tumbuh. "Karena dengan 20 persen dari total PDB Indonesia itu besar. Dan kalau ini bisa kita tingkatkan, maka artinya penyerapan tenaga kerja dari sektor manufaktur juga bagus," tandas Mirza.
Baca juga:
Tekan Defisit, Bank Indonesia Ingin Kemenperin Dorong Industri Berorientasi Ekspor
Strategi Menperin Airlangga Hadapi Gonjang-Ganjing Ekonomi Global di 2019
Bos Bappenas Beberkan Dampak Kenaikan Suku Bunga BI ke Sektor Industri
Pemerintah Diminta Perbarui Industri Manufaktur Hadapi Digitalisasi
Membuat Generasi Micin Lebih Pintar
Ini Pesan Menko Luhut ke Aparatur Negara Hadapi Revolusi Industri Ke-4