Surat terbuka untuk Jonan soal korban meninggal saat mudik Lebaran
Surat tersebut dikirim oleh Mantan Dirjen Kereta Api (KA) Departemen Perhubungan Ir Tunjung.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengomentari beredarnya kabar kematian sejumlah pemudik di ruas jalan tol saat mudik Lebaran. Menurutnya, hal tersebut bukan dikarenakan kemacetan, namun karena kondisi pemudik yang sedang sakit atau kelelahan.
"Saya baru kali ini dengar kemacetan menyebabkan kematian. Heran juga saya. Kalau kecelakaan menimbulkan kematian, iya. Tapi kalau macet sampai menimbulkan orang meninggal saya kira tidak ada. Mungkin meninggalnya akibat hal lain, bisa saja sudah sakit kurang sehat dan sebagainya," kata Menteri Jonan di Jakarta, Rabu (6/7).
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
-
Dimana terjadi kepadatan arus mudik menjelang Lebaran 2024? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
-
Kue apa saja yang menjadi ciri khas Lebaran di Minangkabau? Ragam sajian makanan khas Minangkabau ini selalu wajib ada di meja untuk disantap bersama keluarga besar membuat suasana lebaran semakin terkesan dan penuh dengan kehangatan.Berikut ragam kue khas Minang yang wajib disajikan di atas meja ketika hari raya lebaran.
-
Di mana sebagian besar orang akan mudik Lebaran? Paling banyak di Pulau Jawa.
-
Kenapa Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Madura diinisiasi dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Lebeng Timur yang berprofesi sebagai petani tembakau.Festival ini jadi bentuk ungkapan rasa syukur petani atas hasil bumi berupa tembakau.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
Mendengar komentar Jonan, Mantan Dirjen Kereta Api (KA) Departemen Perhubungan Ir Tunjung Si 72 ITB mengirimkan surat terbukanya untuk Menteri Perhubungan Ignatius Jonan.
Berikut isi surat terbuka tersebut:
Bapak Menteri yang terhormat.... Mungkin yang terbayang dalam pikiran bapak, Tuhan tidak akan mencabut nyawa seseorang saat macet, mungkin dalam pemikiran bapak ada kontrak antara Tuhan, Malaikat maut agar tidak mencabut nyawa orang ketika mudik dan macet.
Bapak Menteri yang terhormat.. Mari kita bicara fakta.... Salah satu pemudik itu adalah om saya, pemudik dari Bekasi hendak mudik ke Boyolali, lewat Brebes, terjebak di Brebes Exit. Beliau berangkat hari Senin Malam, terlunta lunta selama 4 Hari di Jalan, Kekurangan Oksigen, Stroke, Pecah pembuluh, dan tragis, meninggal di pelukan istrinya dalam mobil travel yang sesak.
Bapak Menteri yang terhormat.. Butuh Waktu 4 Jam untuk menemukan kantor polisi terdekat dan butuh 3 jam untuk menemukan RS terdekat untuk mengevakuasi jenazah paman saya, karena Macet.
Bapak Menteri yang terhormat.. Butuh waktu satu setengah hari untuk membawa Jenazah kembali ke kampung halaman Sukabumi, dengan kondisi yang menyedihkan...dan biaya yang tidak sedikit.
Bapak menteri yang terhormat.. Kalau saya jadi anda, saya akan malu, minimal kalau tidak mundur, saya tidak akan berbicara menyakitkan.
Bapak menteri yang terhormat, Kami tidak butuh simpati anda, cukuplah anda diam dan berpikir apa benar yg sudah anda ucapkan. anda tak percaya!! ini nyata ada di Indonesia.!!
Baca juga:
Arus balik di arteri Pantura menuju Jakarta via Karawang merayap
Kepadatan arus balik di Tol Cikampek meningkat hingga 59 persen
Arus balik di Stasiun Senen, penumpang keluhkan banyak AC mati
Puncak arus balik di Bandara Soekarno-Hatta diprediksi dua kali
Pemudik gunakan kereta api naik 5 persen di Tahun 2016
Sulitnya porter Stasiun Senen mengantongi uang Rp 100.000 sehari
Seorang pemudik jalan kaki dari Cilacap sampai Jakarta