Survei: Kartu Prakerja Bermanfaat Bagi Alumni dan Harus Dilanjutkan
Direktur Riset Cyrus Network, Fadhli MR mengatakan, mayoritas penerima Program Kartu Prakerja mengakui, pelatihan yang diikuti berguna untuk meningkatkan kompetensi, produktivitas, dan daya saing mereka dalam bekerja maupun berwirausaha.
Cyrus Network melakukan telesurvei mengenai persepsi penerima Program Kartu Prakerjan yang telah berlangsung sejak tahun lalu. Responden yang merupakan alumni, mengakui manfaat dari program tersebut dan menilai program semi bansos ini harus dilanjutkan Pemerintah.
Direktur Riset Cyrus Network, Fadhli MR mengatakan, mayoritas penerima Program Kartu Prakerja mengakui, pelatihan yang diikuti berguna untuk meningkatkan kompetensi, produktivitas, dan daya saing mereka dalam bekerja maupun berwirausaha.
-
Apa itu Kartu Prakerja? Kartu Prakerja merupakan program pemerintah yang digunakan untuk mengembangkan kompetensi kerja dan kewirausahaan bagi para pencari kerja. Namun, untuk merespons pandemi Covid-19, pemerintah mempercepat pengadaan Kartu Prakerja dan memprioritaskan bagi para pekerja atau buruh yang terkena dampaknya.
-
Mengapa Heru Budi Hartono berpendapat bahwa pembagian jam kerja bisa mengurangi kemacetan di Jakarta? Menurut Heru, kondisi ini perlu dievaluasi bersama. Hal itu disampaikan Heru saat membuka focus group discussion (FGD) terkait penanganan kemacetan di Ibu Kota di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7). "Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta."
-
Apa yang dimaksud dengan kata kerja aktif? Kata Kerja Aktif adalah kata kerja yang menunjukkan bahwa subyek dalam kalimat melakukan aksi atau menjadi pelaku dari suatu perbuatan.
-
Apa tugas utama tukang parkir di Jakarta pada masa awal? Pemerintahan DKI Jakarta mengambil kebijakan tegas dengan membentuk tukang parkir resmi yang ditugaskan untuk mengawasi dan mengatur kendaraan yang berhenti untuk parkir di kawasan pusat perkotaan maupun keramaian.
-
Siapa yang kuliah di Jogja? Perempuan yang tidak diketahui namanya itu kerap berdoa agar diberi kekuatan untuk selalu mencari nafkah demi keluarga. Terutama anaknya yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta.“Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,” ucap perempuan tersebut.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Sebanyak 66,4 persen responden setuju dan 32,5 persen sangat setuju bahwa program Kartu Prakerja secara umum (pelatihan dan insentif) bermanfaat. Selanjutnya, sebanyak 75,8 persen setuju dan 22,9 persen sangat setuju terbantu dengan adanya pelatihan Kartu Prakerja.
"Ketika didalami mengenai manfaat yang didapat, 98,2 persen responden menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa mereka mendapatkan tambahan ilmu dari pelatihan Kartu Prakerja, hanya 1,8 persen yang tidak setuju," ujar Fadhli, Jakarta, Kamis (20/5).
Peserta juga mengakui, ilmu yang didapat bisa diaplikasikan di tempat kerja ataupun di dunia usaha. Hal itu tercermin dari 92,6 persen responden menyatakan setuju dan sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Hanya 7,3 persen yang menyatakan, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
"Mayoritas menyatakan bahwa pelatihan mampu meningkatkan kompetensi, produktivitas dan daya saing mereka dalam bekerja maupun berwirausaha," ungkap Fadhli.
Perlu Program Kartu Prakerja
Kemudian, kata Fadhli, survei itu juga menunjukkan, sebanyak 96,8 persen responden menyatakan bahwa orang-orang di sekitarnya memerlukan Program Kartu Prakerja. Sementara itu, 98,4 persen setuju jika Pemerintah melanjutkan program tersebut.
"Bisa dilihat dari total survei, sebanyak 98,4 persen setuju jika pemerintah melanjutkan program ini," katanya.
Sedangkan, jika dilihat dari status responden sebelum dan sesudah mengikuti program pelatihan, 56 persen mengaku belum bekerja sebelum mengikuti pelatihan. Kemudian mengikuti pelatihan, jumlah yang belum bekerja ini berkurang menjadi 39,8 persen.
"Sebaliknya terjadi kenaikan pada responden yang berwirausaha, sebelumnya 12,6 persen naik menjadi 25,6 persen," kata Fadhli.
(mdk/idr)