Tak Hanya Pengetahuan Akademis, Perguruan Tinggi Dituntut Cetak SDM Peduli Pencapaian SDGs
Perguruan tinggi dinilai mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan dari penelitian untuk memberikan manfaat langsung.
Penelitian terbaru yang dilakukan oleh fakultas dan mahasiswa perguruan tinggi perlu berfokus pada solusi konkret untuk tantangan Sustainable Development Goals atau SDGs.
Tak Hanya Pengetahuan Akademis, Perguruan Tinggi Dituntut Cetak SDM Peduli Pencapaian SDGs
- Fokus Kelola SDM dan Keselamatan Kerja, Pupuk Kaltim: Sumber Daya Manusia Aset Terbesar Perusahaan
- DPR Minta Pemerintah Perhatikan Lembaga Pendidikan Seni Budaya
- Serunya Kegiatan Siswa Berkebutuhan Khusus di Banyumas Membuat Karya Seni, Asah Kemandirian Demi Masa Depan Cerah
- Kolaborasi Industri dan Perguruan Tinggi Jadi Kunci Wujudkan SDM Unggul di Indonesia
Perguruan tinggi diingatkan untuk melakukan langkah-langkah inovatif dalam pendidikan.
Hal itu mencakup kurikulum yang terintegrasi dengan isu-isu berkelanjutan dan program pembelajaran interdisipliner.
"Pendidikan di perguruan tinggi tidak hanya sebatas pengetahuan akademis, tetapi juga membentuk karakter dan nilai-nilai yang mendukung keberlanjutan dan menciptakan pemimpin masa depan yang peduli terhadap isu-isu global,” kata Ketua Sekolah Tinggi Manajemen IPMI, Prof. Aman Wirakartakusumah di Jakarta, Rabu (31/1).
Menurut Prof. Aman, penelitian-penelitian terbaru yang dilakukan oleh fakultas dan mahasiswa perguruan tinggi perlu berfokus pada solusi konkret untuk tantangan Sustainable Development Goals atau SDGs.
"Ini melibatkan riset-riset di bidang energi terbarukan, ketahanan pangan, dan pengelolaan lingkungan," jelasnya.
Hal ini dikatakan Prof. Aman saat membuka acara Plan Indonesia Partnership Gathering di kampus IPMI International Business School, Jakarta.
Kegiatan ini dihadiri oleh Staf Ahli Menteri PPN/Bappenas (Kepala Sekretariat Nasional SDGS) Pungkas Bahjuri Ali, Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa PDTT Sugito, serta perwakilan dari Yayasan Plan International Indonesia, Prof. Fasli Jalal dan Dini Widiastuti.
Prof Aman mengatakan, perguruan tinggi dinilai mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan dari penelitian untuk memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Sehingga perlu ada desa atau wilayah yang dibina oleh perguruan tinggi untuk menciptakan hilirisasi penelitian yang berkelanjutan.
"Sekolah Tinggi Manajemen IPMI berupaya menjalin kemitraan dengan pemerintah, bisnis, dan organisasi non-profit untuk meningkatkan efektivitas inisiatif berkelanjutan. Ini melibatkan kolaborasi dalam pengembangan kebijakan, riset bersama, dan implementasi proyek-proyek berskala besar," katanya.
Dengan elaborasi tersebut, Prof Aman optimis implementasi SDG’s dapat menyasar hingga sektor masyarakat. Selain itu, mahasiswa didorong berperan aktif dalam inisiatif-inisiatif berkelanjutan, dari aksi sosial hingga pengembangan proyek-proyek inovatif.
Setiap perguruan tinggi perlu menekankan peran mahasiswa sebagai agen perubahan yang kreatif dan proaktif.