Tambahan Libur Idul Adha Positif tapi Berisiko, Seperti Apa?
Semakin banyak masyarakat yang berwisata, penyebaran pertumbuhan ekonomi akan lebih merata. Selain itu, roda pariwisata yang berputar juga memberikan keuntungan langsung kepada masyarakat.
Ekonom dari Universitas Sumatera Utara (USU), Wahyu Ario Pratomo menyebut bahwa, kebijakan penambahan libur Idul Adha 1444 Hijriah menjadi tiga hari, yakni tanggal 28-30 Juni 2023, positif untuk ekonomi Indonesia tetapi memiliki risiko.
"Pengaruh positifnya adalah untuk sektor pariwisata. Masyarakat bisa berlibur dan dengan begitu aspek lain seperti transaksi produk UMKM semakin meningkat," ujar Wahyu, dikutip dari Antara Medan, Kamis (23/6).
-
Kenapa ucapan selamat lebaran lucu penting? Ucapan selamat lebaran lucu ini bisa menambah momen kebahagiaan di Hari Raya Idul Fitri.
-
Apa yang bisa menjadi pilihan hidangan istimewa untuk tamu di Hari Lebaran? Salah satu pilihan yang sempurna adalah puff pastry yang lezat dan renyah.
-
Kue sagu apa yang cocok untuk hidangan Lebaran? Di antara berbagai kudapan yang menyelubungi meja, kue sagu telah lama menjadi favorit yang tak lekang oleh waktu.
-
Kenapa kue lidah kucing cocok untuk disajikan di Lebaran? Kelezatan dan keunikan tekstur kue lidah kucing yang khas membuatnya menjadi salah satu favorit dalam berbagai acara, termasuk dalam perayaan Lebaran.
-
Mengapa ketupat menjadi hidangan yang cocok dihidangkan saat Lebaran? Ketupat sudah menjadi menu wajib dan tradisi turun-temurun umat Islam saat hari raya lebaran, baik saat Idul Fitri maupun Idul Adha. Pasalnya, menu ini sangat cocok dihidangkan dengan berbagai lauk seperti opor, rendang, sate dan makanan lainnya.
-
Apa yang bisa jadi alternatif kue Lebaran yang lezat dan menggugah selera? Meskipun nastar, kastengel, kue salju, dan kue sagu telah lama menjadi andalan dalam hidangan Lebaran, namun tak ada salahnya untuk mencoba sesuatu yang berbeda.
Semakin banyak masyarakat yang berwisata, penyebaran pertumbuhan ekonomi akan lebih merata. Selain itu, roda pariwisata yang berputar juga memberikan keuntungan langsung kepada masyarakat.
"Sementara untuk karyawan, hari libur yang panjang positif karena mereka bisa menyibukkan diri dengan kegiatan lain agar lebih semangat bekerja," kata Wahyu.
Akan tetapi, menurut dia, banyaknya hari libur berisiko jika dilihat dari sisi produktivitas industri. Apalagi, penambahan libur Idul Adha 1444 Hijriah dilakukan secara mendadak.
"Perusahaan-perusahaan, kan, sudah memiliki perencanaan produksi. Ketika ada cuti bertambah, aktivitas industri bisa terganggu," tutur Wahyu.
Keputusan Libur Idul Adha
Pada Selasa (20/6), pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri menetapkan tanggal 28 dan 30 Juni 2023 sebagai cuti bersama Idul Adha 1444 Hijriah. Adapun Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah jatuh pada tanggal 29 Juni 2023.
Penetapan hari libur itu ditandatangani oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas.
Terkait cuti pada 28 dan 30 Juni tersebut, pada Kamis (22/6), Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan bahwa itu bersifat pilihan, disesuaikan dengan kesepakatan antara pekerja dan perusahaan.
"Cuti bersama merupakan bagian dari cuti tahunan. Kemudian, pelaksanaan cuti bersama bersifat pilihan, sesuai dengan kesepakatan antara pengusaha dengan pekerja atau buruh dan atau serikat pekerja," ujar Ida.
Bagi pekerja yang mengambil cuti bersama, kata Ida, akan mengurangi hak cuti tahunannya, sebagaimana surat edaran Menaker Nomor M/3/HK.04/IV/2022 tentang Pelaksanaan Cuti Bersama pada Perusahaan.
Kemudian, pekerja atau buruh yang bekerja pada hari cuti bersama, hak cuti tahunannya tidak berkurang dan pekerja akan dibayarkan upah seperti hari kerja biasa.