Tambal APBN, pemerintah luncurkan obligasi ritel bunga 7,5 persen
Masa penawaran SBR002 ini dimulai dari hari ini hingga 19 Mei 2016.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah membuka masa penawaran instrumen obligasi negara untuk investor ritel dengan tingkat kupon mengambang atau Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR002. Penerbitan surat utang ini guna memenuhi kebutuhan pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan masa penawaran SBR002 ini dimulai dari hari ini hingga 19 Mei 2016, yang memiliki jenis kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) sebesar 7,5 persen dalam jangka waktu 2 tahun. Juga ada referensi kupon adalah tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
"Obligasi ini sifatnya obligasi negara tanpa wakat, tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder, dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo. Kecuali pada masa pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption)," imbuh Menteri Bambang di Kantornya, Jakarta, Kamis (28/4).
Minimum pemesanan obligasi ini sebesar Rp 5 juta, dan maksimum pemesanan Rp 50 juta. Tingkat kupon untuk periode tiga bulan pertama (26 Mei 2016 sampai 20 Agustus 2016) sebesar 7,5 persen, berasal dari tingkat Bunga Penjaminan LPS pada saat penetapan sebesar 7,25 persen ditambah spread tetap 25 bps.
Sedangkan, tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo. Penyesuaian tingkat kupon didasarkan pada tingkat bunga penjaminan LPS ditambah spread tetap 25 bps.
Dia menambahkan kebutuhan belanja negara masih lebih besar dari pendapatan. Sedangkan pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan utang luar negeri yang sifatnya terbatas.
"Karena itu kita ingin selesaikan masalah kemiskinan, pengangguran, infrastruktur. Harus ada penyeimbang dari sisi penerimaan, yakni dengan penjualan surat ini ke masyarakat akan meningkatkan keuangan negara," kata Menteri Bambang.
Baca juga:
Obligasi Rp 2 T AP II diganjar outlook stabil dari Pefindo dan Fitch
Tekan utang asing, Wamenkeu dorong masyarakat beli obligasi negara
Cari uang kembangkan bandara, AP II terbitkan obligasi Rp 2 triliun
Mimpi bos BI, Indonesia bisa jadi pusat pasar keuangan dunia
Kuartal II-2016, LPEI rencana terbitkan obligasi Rp 6 triliun
Nilai transfer pemain bola dunia 2015 setara surat utang Indonesia
Garap 7 proyek, HK Realtindo terbitkan obligasi Rp 550 M
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan Oki mengalami ketipu? Waktu kejadiannya saat usia saya sekitar 20-21 tahun lah. Saya itu ketipu sekitar Rp2 miliar, Rp171 juta pada saat itu.
-
Apa yang dimaksud dengan Kesenian Ogleg? Kesenian Ogleg adalah kesenian khas Kulon Progo yang lahir pada masa sulit di akhir tahun 1950-an. Gerakan Ogleg unik, patah-patah, mirip dengan gerakan kepala orang yang sedang pusing atau 'ogleg-ogleg' dalam bahasa Jawa.
-
Siapa pencipta kesenian Ogleg? Tokoh penciptanya adalah Rubikin Noto Sunaryo, pria asal Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo.
-
Kapan Uje meninggal? Kiprah ustaz gaul ini hanya bertahan hingga usia 40 tahun. Pada 26 April 2013 dini hari, Uje mengalami kecelakaan tunggal di Pondok Indah.
-
Di mana Uut Permatasari tinggal? Uut Permatasari memilih untuk tinggal di sebuah rumah kos. Keputusan ini diambil untuk mendukung tugas suaminya, Tri Goffarudin Pulungan di Bali.