Tekan Emisi Karbon, Indika Energy Mulai Lepas Aset Batubara
Da menyebut, langkah itu jadi target perusahaan dan telah disampaikan sejak 2020 lalu kepada para pemegang saham Indika Energy.
Direktur Utama Indika Energy, Arsjad Rasjid menargetkan setengah pendapatan perusahaan pada 2025 berasal dari sektor non batubara. Ini dilakukan perusahaan dalam rangka mendukung kampanye global menekan emisi karbon.
Da menyebut, langkah itu jadi target perusahaan dan telah disampaikan sejak 2020 lalu kepada para pemegang saham Indika Energy.
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk menjadi pemain utama penyimpanan karbon di Indonesia? Kesiapan Pertamina dibuktikan melalui program Carbon Capture Utilisation Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilisation Storage (CCUS).
-
Siapa yang terlibat dalam kolaborasi untuk membentuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC)? Selain itu, MIND ID melalui ANTAM melakukan kolaborasi bersama PLN dan Pertamina dalam membentuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC).
-
Bagaimana PT Adaro Indonesia memulai usahanya di bidang pertambangan batubara? Dengan meningkatnya fokus pada batubara, pada tahun 1976 Departemen Pertambangan membagi Kalimantan Timur dan Selatan menjadi 8 blok batubara dan mengundang tender untuk blok-blok tersebut. Perusahaan Pemerintah Spanyol Enadimsa menawar Blok 8 di Kabupaten Tanjung Kalimantan Selatan, karena batu bara diketahui ada di kabupaten tersebut dari singkapan yang dipetakan oleh ahli geologi Belanda pada tahun 1930-an dan dari persimpangan di kedalaman sumur minyak yang dibor oleh Pertamina pada tahun 1960-an.
-
Dimana desa yang menjadi pusat industri kompor minyak tanah di Indonesia? Bahkan, Desa Taman Harjo, Singosari, Malang, Jawa Timur, dikenal sebagai pusat industri kecil kompor dengan bahan bakar minyak tanah.
-
Bagaimana Pertamina ingin mengurangi emisi karbon? Karena dengan mencampur 35 persen dalam diesel bioenergi, maka kita bisa menghemat neraca perdagangan kita yang selama ini import, kita kurangi sebesar Rp 122 triliun pertahun. Dan ini bisa menurunkan emisi 28 juta tonCO2 emision pertahun.
-
Apa yang akan dikembangkan Pertamina dari bahan bakar berbasis bioenergi? Pertamina akan memanfaatkan bahan bakar nabati seperti tebu, jagung, singkong dan sorgum untuk mengembangkan bioenergi.
"Waktu kita mengeluarkan obligasi pada tahun 2020 kemarin, kita juga telah buat komitmen kepada investor bahwa paling sedikit pada 2025, 50 persen dari pendapatan kita dari non batubara," katanya dalam Indy Fest 2021, Selasa (19/10).
Arsjad mengatakan, mengejar target net zero carbon emission pada 2050 perlu diikuti peran dari pihak lainnya. Dari sisi Indika Energy, perusahaan telah melakukan proses diversifikasi bisnis.
"Bagaimanapun, ini PR kita bersama, ya dan di sisi kita sendiri kita sudah lakukan proses yang namanya diversifikasi, karena kita sudah mulai nih aset-aset yang related terhadap batubara mulai kita lepas," tuturnya.
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor energi fosil batubara, Arsjad menegaskan bahwa Indika Energy memiliki komitmen dalam mendukung pengurangan emisi karbon. "Nah walaupun kita bicara Indika Energy, kita ingin net zero carbon emission by 2050," katanya.
Dalam mendukung upayanya tersebut, perusahaan juga akan melakukan evaluasi rutin setiap tahun dalam mengejar target net zero emission.
"Bahwa InsyaAllah bahwa setiap tahunnya kita akan review, kalau kita bisa lakukan lebih cepat, kita akan lakukan lebih cepat lagi," katanya.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Batubara Banyak Diekspor, Indonesia Terancam Krisis Energi?
Bisnis Karoseri Terdongkrak Naiknya Harga Komoditas
Tongkang Bermuatan Batu Bara Tabrak Pilar Jembatan Mahakam, BBPJN Akan Lapor Polisi
Permintaan Meningkat, Harga Batubara Tembus USD130,99 per Ton di Agustus
Harga Batubara Capai USD115,35 per Ton, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
Menyusuri Tambang Mbah Suro Sawahlunto, Saksi Bisu Kebengisan Penjajahan