Tekan Pengangguran, Pemerintah Diminta Antisipasi Peningkatan Pekerja Robotik
Pengamat Ekonomi Digital, Yudi Candra mengatakan, kemajuan teknologi dan revolusi industri 4.0 akan menjadi ancaman bagi tenaga kerja Indonesia. Pemanfaatan robot bisa dilakukan dalam segala aspek kegiatan industri, sehingga berpotensi peningkatan pengangguran di Indonesia.
Pengamat Ekonomi Digital, Yudi Candra mengatakan, kemajuan teknologi dan revolusi industri 4.0 akan menjadi ancaman bagi tenaga kerja Indonesia. Pemanfaatan robot bisa dilakukan dalam segala aspek kegiatan industri, sehingga berpotensi peningkatan pengangguran di Indonesia.
"Di era digital, banyak hal bisa dikerjakan dengan mesin atau robot, ini bisa jadi bom waktu bertambahnya pengangguran di Indonesia," ujar dia di Jakarta, Kamis (21/3).
-
Bagaimana cara PIDI 4.0 membantu industri di Indonesia? PIDI 4.0 memiliki showcase center yang menunjukkan miniatur penerapan teknologi 4.0 pada industri. Selain mengunjungi showcase center yang berlokasi di lantai dasar PIDI 4.0, pengunjung juga bisa melihat command center & control room di lantai 2, industry 4.0 laboratorium di lantai 3, test bed facilities di lantai 4, coworking space di lantai 8, dan fasilitas lainnya yang tersedia.
-
Bagaimana dampak inovasi teknologi terhadap tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi Di samping itu, era globalisasi berdampak arus mobilitas tenaga kerja antar negara menjadi semakin tinggi Hal ini membuat persaingan menjadi semakin ketat, pekerja asing akan mudah masuk dan bekerja di Indonesia
-
Di mana permasalahan tentang tenaga kerja terjadi? Susahnya cari Kerja di Indonesia Sulitnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Kenapa JUT dianggap penting dalam era pertanian 4.0? Agar dapat menjangkau areal persawahan, maka diperlukan akses berupa jalan usaha tani agar alsintan dapat dioperasionalkan,” ujar Mentan SYL, Senin (14/8).
-
Siapa saja yang berperan penting dalam keberhasilan transformasi industri di Indonesia? “Capaian transformasi industri saat ini merupakan hasil kerja banyak pihak yakni dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, dan terutama dari para pelaku industri sendiri.
-
Apa yang sedang digerakkan MIND ID dalam rangka mendukung industri kendaraan listrik di Indonesia? Kehadiran IBC tersebut menjadi salah satu upaya MIND ID dalam menyokong perkembangan industri kendaraan listrik baik di tataran lokal maupun global.
Yudi menyatakan, pada 2020, seluruh dunia akan masuk pada robotika canggih, termasuk di Indonesia. Sedangkan saat ini, di Indonesia ada sekitar 7 juta pengangguran di Indonesia. Jika semua industri sudah menggunakan robot, tidak mustahil ada kenaikan yang cukup besar pada tingkat pengangguran.
"Contoh sederhana saja yang sudah terjadi dalam sebuah pabrik handphone di kota Dongguan, China, yang menggunakan 650 orang dalam produksi, sekarang sudah digantikan oleh 60 robot di 10 line produksi, hanya diperlukan 60 orang operator. Dengan robot bisa lebih efisien, tentu saja pengusaha lebih memilih itu dari pada tenaga manusia karena dianggap lebih menguntungkan," jelas dia.
Oleh sebab itu, lanjut Yudi, sangat penting bagi pemerintah untuk segera mengantisipasi revolusi robotik pada industri nasional. Jika tidak, hal ini akan menjadi sumber masalah Indonesia di masa depan.
Terlebih, pada 2020-2045, Indonesia akan mengalami bonus demografi, di mana penambahan penduduk sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) ada sekitar 4 juta per tahunnya. Jika tidak ada peningkatan keterampilan pada generasi muda, maka bukan lagi generasi emas yang akan lahir tetapi melahirkan pengangguran terus meningkat.
"Siapa pun pemimpinnya yang nanti terpilih pada April besok, harus sudah menyiapkan platform bagaimana meningkat SDM yang punya keterampilan dan berdaya saing," ungkap dia.
Selain itu, kata Yudi, SDM Indonesia juga masih harus bersaing dengan Tenaga Kerja Asing (TKA). Hal ini karena, banyak SDM lokal yang belum mampu menjalankan mesin atau robot yang sudah mulai masuk di Indonesia.
"Jika pemerintah maupun SDM lokal tidak mau meningkatkan kualitas diri dengan trainee, coaching dan pelatihan, jangan salahkan jika ke depan tenaga kerja asing akan lebih membanjiri peluang kerja di Indonesia," tandasnya.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sambut Industri 4.0, Pameran Industri Tekstil Siap Dongkrak Investasi
Luncurkan Produk Baru, Fujitsu Dukung Digitalisasi Dokumen Menuju Industri 4.0
Dukung Industri 4.0, Menperin Resmikan Future Digital Economy Lab di ITB
Jokowi Minta Pelajar Taruna Nusantara Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0
Jokowi Ciptakan Empat Unicorn Bukti Kebijakan Tepat Pada Industri 4.0
3D Printer Besutan Inspira Academy Incar Segmen Pelajar