Terlanjur Terbang Ke Arab Saudi, Ratusan Calon Jemaah Umrah Dipulangkan Hari ini
Calon jemaah umrah tersebut berangkat sekira pukul 00.00 WIB pada Kamis, 27 Februari 2020. Sedangkan maskapai yang mengangkut calon jemaah umrah tersebut baru mendapat notifikasi sekira pukul 02.00 WIB.
Sebanyak 134 calon jemaah umrah asal Indonesia yang terlanjur terbang ke Arab Saudi akhirnya akan dipulangkan ke Tanah Air. Rencananya pemulangan ratusan calon jemaah umrah tersebut akan dilakukan pada Jum'at (28/2) ini.
Meski telah terlanjur terbang, pihak Pemerintah Arab Saudi tetap melarang ratusan calon jemaah umrah tersebut memasuki wilayah penyelenggaraan ibadah umrah lantaran adanya larangan dari otoritas Arab Saudi untuk 22 negara termasuk Indonesia terkait virus corona atau COVID-19.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan seseorang dianggap sah melakukan umrah? Pelaksanaan ibadah umrah memiliki rukun atau bagian-bagian yang wajib untuk dilakukan tanpa kecuali. Apabila salah satu tidak dilaksanakan, maka ibadah umrahnya tidak sah. Rukun umrah tersebut tidak bisa ditinggalkan walaupun sebagian bisa digantikan dengan dam.
-
Siapa yang sedang beribadah umrah? Inilah gambar Happy Asmara yang sedang bersiap-siap menuju bandara untuk terbang ke Madinah. Happy membawa keluarganya untuk menjalani ibadah umrah.
-
Apa yang dilakukan pelaku penipuan umrah ini terhadap para korbannya? Para jemaah pun mulai membayar biaya perjalanan umrah kepada tersangka. Sampai akhirnya, para jemaah tersebut dibawa pelaku ke Jakarta dan diinapkan di salah satu hotel selama tiga hari. "Namun setelah tiga hari ini mereka tidak kunjung diberangkatkan sampai akhirnya meyakini bahwa mereka ini sudah menjadi korban penipuan," ungkapnya.
-
Di mana patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Bagaimana cara petugas haji Arab Saudi memeriksa jemaah haji di Mekkah dan Madinah? Sebab petugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Executive General Manager Bandara Soekarno-Hatta PT Angkasa Pura II, Agus Hariyadi menuturkan, menurut jadwal penerbangan, terdapat sekira 2.665 calon jemaah umrah yang harusnya berangkat ke Tanah Suci. Bahkan, terdapat ratusan calon jemaah yang diberangkatkan.
"Menurut jadwal, ada kurang lebih 2.665 calon jemaah umrah yang akan berangkat, sebagian sudah diberangkatkan lewat beberapa flight di pagi hari, sebagian lagi menunggu di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta," kata Agus, Jum'at (28/2).
Agus mengatakan, calon jemaah umrah tersebut berangkat sekira pukul 00.00 WIB pada Kamis, 27 Februari 2020. Sedangkan maskapai yang mengangkut calon jemaah umrah tersebut baru mendapat notifikasi sekira pukul 02.00 WIB.
"Jadi posisinya mereka belum sampai sana, kebetulan yang mengangkut mereka salah satunya maskapai asing, yang kemudian berbasis di Abu Dhabi, nah hari ini jadwalnya mereka akan kembali ke Indonesia dari Abu Dhabi," ujar Agus.
Agus mengungkapkan, pemberitahuan penghentian penerimaan calon jemaah umrah oleh Pemerintah Arab Saudi bersifat mendadak, bahkan sudah terdapat pula calon jemaah yang naik pesawat untuk bersiap lepas landas namun harus kembali turun.
"Sebagian (calon jemaah) juga sudah naik ke pesawat, akhirnya diturunkan lagi. Setelah larangan tersebut diterapkan, dipastikan mereka (yang telah berada di Bandara) tidak berangkat," ungkapnya.
Kemenag Pastikan Tak Ada Biaya Tambahan Bagi Calon Jemaah
Menteri Agama Fachrul Razi memastikan tidak ada pengenaan biaya tambahan bagi para calon jemaah umrah yang gagal berangkat ke tanah suci disebabkan kebajikan antisipasi penyebaran virus corona dari otoritas setempat. Dia juga meminta para maskapai yang akan mengangkut calon jemaah umrah tunduk pada Montreal Convention 1999 yang telah diratifikasi melalui Perpres Nomor 95 Tahun 2016.
"Di mana kewajiban pengangkutan sudah sangat jelas dalam konvensi tersebut. Akibat penundaan sementara ini, maka airline akan tidak mengenakan biaya tambahan," tegas Menag di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat (28/2).
Di luar itu, maskapai juga akan mengambil langkah kepeduliannya terhadap situasi darurat tersebut. Selain itu, Fachrul menyebut, semua pihak dalam masalah ini tidak akan membebankan biaya tambahan apapun kepada jemaah atas penundaan tersebut.
"Pihak airline tidak menghanguskan tiket keberangkatan dan kepulangan jemaah yang terdampak akibat dari kebijakan pemerintah Arab Saudi," tegasnya.
Menurut dia, pihak maskapai pun akan segera melakukan penjadwalan ulang atau reschedule keberangkatan jemaah. "Tanpa harus membebankan biaya tambahan kepada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah demi kemaslahatan jemaah umrah," imbuhnya.
Sementara itu, pemerintah juga telah meminta Arab Saudi untuk mempertimbangkan agar visa yang sudah dikeluarkan dan tidak dipergunakan dapat diterbitkan ulang. "Atau diperpanjang tanpa ada biaya tambahan kepada jemaah," terangnya.
Menurutnya, pihaknya juga mengimbau kepada semua jemaah umrah yang terdampak kebijakan ini untuk tetap tenang serta mengikuti mengikuti kebijakan yang diambil Arab Saudi dan Indonesia berkaitan dengan hal tersebut. Sebab, koordinasi akan terus dilakukan menyangkut masalah ini.
"Hal-hal teknis lainnya dapat dikoordinasikan dengan tim teknis yang dibentuk di bawah koordinasi Menko PMK," tandasnya.
(mdk/idr)