Ternyata Ini Alasan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dicoret dari Proyek Strategis Nasional
Satu dari 12 PSN yang dicoret Pemerintah yakni Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya.
Satu dari 12 PSN yang dicoret Pemerintah yakni Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya.
- Begini Nasib Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Usai Dihapus dari Proyek Strategis Nasional
- Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dicoret dari Proyek Prioritas, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat?
- Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dihapus dari PSN, KCIC Beri Tanggapan Begini
- Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dicoret dari PSN, Batal Dibangun di Era Jokowi
Ternyata Ini Alasan Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dicoret dari Proyek Strategis Nasional
Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dicoret dari PSN
Pemerintah resmi menghapus proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Namun, proses studi Kereta Cepat lanjut ke Surabaya masih terus berjalan.
Asisten Deputi Percepatan dan Pemanfaatan Pembangunan Kemenko Perekonomian Suroto, mengatakan keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 8 tahun 2023 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 tahun 2021 tentang perubahan daftar Proyek Strategis Nasional.
"Jadi Permenko 8 tahun 2023 memang ada 12 PSN yang dikeluarkan dari daftar PSN," kata Suroto dalam konferensi pers pengembangan PSN, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (7/2) lalu.
Satu dari 12 PSN yang dicoret Pemerintah yakni Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya.
Dia menjelaskan penghapusan proyek tersebut mengacu pada hasil evaluasi Kemenko Perekonomian dengan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), serta kementerian teknisnya.
Singkatnya perkembangan dari pembangunan 12 PSN itu belum ada kemajuan.
"Memang kemarin sampai dengan semester II-2023 kelihatannya belum berprogres, sehingga kemarin diusulkan dari Kementerian teknisnya dan sudah mendapatkan arahan pak Presiden untuk dapat dikeluarkan dari daftar PSN," kata Suroto.
Meski demikian, 12 proyek tersebut termasuk Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya masih bisa dibangun. Namun statusnya tidak lagi menjadi program prioritas nasional melainkan pembangunan reguler.
"Tapi walaupun keluar dari daftar PSN tetap melaksanakan program reguler, tapi dengan tidak mendapatkan fasilitas PSN," kata Suroto.
Respons KCIC
Menanggapi hal tersebut, GM Corporate Secretary Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa menjelaskan, pihaknya terbuka dalam berbagai diskusi perencanaan.
Pihaknya akan mendukung ketika mendapat penugasan di kemudian hari untuk melanjutkan proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya.
"Jadi kalau terkait program kereta cepat perpanjangan sampai Surabaya kami dari manajemen akan men-support jika ada penugasan," kata Eva di Stasiun KCIC Halim, Jakarta, Sabtu (10/2) lalu.
Eva menjelaskan, terkait dengan masuknya proyek ini ke PSN, masih perlu didiskusikan lebih lanjut.
Perlu dicatat, yang dihapus oleh pemerintah adalah proyek Kereta Semi Cepat dengan kecepatan maksimal hingga 160 km per jam. Sementara, proyek Kereta Cepat hingga Surabaya, masih dalam proses studi bersama sejumlah pihak terkait.
"Buat PSN tentunya saat ini mungkin masih dibicarakan, didiskusikan di pemerintahan. Apapun hasilnya KCIC siap men-support jika kereta cepat relasinya diperpanjang sampai Yogyakarta maupun Surabaya," kata Eva.
Eva mengatakan, dalam proses studi kelanjutan Kereta Cepat ke Surabaya, KCIC terlibat dalam beberapa kesempatan. Termasuk memberikan masukan dari pakar-pakar kereta cepat asal China.
"Tentunya kalau terkait studi karena saat ini sudah mengoperasikan (Kereta Cepat Whoosh) dan sebelumnya proses pembangunan dari pembebasan lahan, proses pembangunan bersama expert Tiongkok, di beberapa diskusi kita hadir memberi masukan," ujar Eva.