Tips Berinvestasi yang Optimal di Masa Pandemi ala Bank Permata
Memasuki masa transisi ke normal baru tentunya memberikan dampak terhadap cara hidup, tidak terkecuali berinvestasi. Bank Permata melalui produk Wealth Management-nya memberikan solusi, untuk memanfaatkan potensi berinvestasi di masa yang baru dalam bentuk Reksadana dan Obligasi Negara Ritel (ORI).
Memasuki masa transisi ke normal baru tentunya memberikan dampak terhadap cara hidup, tidak terkecuali berinvestasi. Bank Permata melalui produk Wealth Management-nya memberikan solusi, untuk memanfaatkan potensi berinvestasi di masa yang baru dalam bentuk Reksadana dan Obligasi Negara Ritel (ORI), dengan memanfaatkan momentum kondisi pasar saat ini.
"Kondisi pasar saham dan pasar obligasi saat ini adalah momentum yang sangat tepat untuk melakukan diversifikasi investasi lebih besar pada pasar saham dan obligasi Indonesia, terutama Reksadana dan ORI017,” kata Direktur Retail Banking Bank Permata Djumariah Tenteram, dalam keterangannya, Rabu (24/6).
-
Bagaimana cara menghindari utang dalam tips keuangan? Hindari utang dalam tips keuangan dengan menjalani gaya hidup yang tidak bergantung pada pinjaman atau utang berlebihan. Selain itu, Anda bisa bijak dalam mengelola uang Anda. Hal ini dapat membantu kalian membuat keputusan keuangan yang lebih bijak di masa depan.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Kenapa deposito lebih menguntungkan? Keuntungan yang ditawarkan deposito adalah suku bunga yang relatif tinggi dibandingkan dengan tabungan.
-
Bagaimana uang berperan dalam penimbunan kekayaan? Ini berarti menyimpan uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
Djumariah mengatakan, Bank Permata mendukung inisiatif Pemerintah yang telah membuka penawaran ORI017 dengan memudahkan, para nasabah melakukan transaksi investasi dengan PermataMobile X dan PermataNet.
"Kami juga menawarkan cashback sampai dengan 3 juta Rupiah untuk setiap pembelian ORI017 melalui PermataNet dan potongan 50 persen untuk biaya pembelian reksadana melalui PermataMobile X tersebut," imbuhnya.
Selain itu, menurutnya Pemerintah Indonesia telah membuka masa penawaran ORI seri ORI017 pada tanggal 15 Juni 2020, memberikan momentum bagi masyarakat sebagai investor untuk memiliki surat utang pemerintah tersebut dari 15 Juni sampai 9 Juli 2020.
Nilai lebih dari ORI017 adalah imbal hasil tetap sebesar 6,4 persen gross per tahun dan memiliki potongan Pajak Penghasilan (PPh) final sebesar 15 persen, lebih kecil dari potongan PPh final untuk bunga deposito dan tabungan sebesar 20 persen. Selain itu, investor ORI017 juga bisa mendapatkan potensi keuntungan capital gain dari apresiasi harga dengan cara menjual kepemilikan obligasinya di pasar sekunder.
"Bagi nasabah yang tertarik berinvestasi dengan risiko yang minimal dan hasil imbal yang optimal, Permata Bank memberikan kenyamanan bertransaksi Reksadana melalui digital (PermataMobile X dan PermataNet) dan pengelolaan portofolio secara aktif bersama oleh Manajer Investasi terdedikasi," ujarnya.
Karena reksadana memuat beberapa instrumen investasi seperti deposito, obligasi dan saham dalam satu portfolio. Hasilnya pun tidak dikenai potongan pajak karena bukan termasuk objek pajak.
Bahkan menurut data riset Bank Permata untuk Kepemilikan Asing Pasar Obligasi, total dana yang keluar dari pasar obligasi Indonesia mencapai Rp140 triliun yang terjadi pada Maret 2020), sementara April-Mei 2020 mulai terlihat ada aliran dana masuk.
Indonesia adalah negara yang memiliki perbedaan imbal hasil paling tinggi dengan US Treasury sebesar 7,12 persen yang merupakan salah satu indikator penting bagi investor asing untuk berinvestasi kembali di Pasar Obligasi Indonesia (appendix Tabel 2).
Selain pasar obligasi, pasar saham pun saat ini sudah terkoreksi sehingga valuasi saham di Indonesia menjadi sangat relatif murah dibandingkan negara lainnya dengan Price to Earning (PE) Ratio sebesar 12.5 kali dan perbedaan PE Difference sebesar -3.66.
"Keadaan normal baru memberikan ruang bagi kita untuk berpikir lebih cermat dalam memanfaatkan potensi investasi terutama bagi nasabah Permata Bank. Sejalan dengan visi kami untuk menjadi Bank pilihan yang memberikan nilai bermakna bagi nasabah, kami akan selalu menyediakan layanan yang simple, fast, dan reliable terutama dalam berinvestasi," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)