Tips Cerdas Dapat Beasiswa LPDP
Buyung menceritakan pengalamannya saat ditemui di sela-sela acara sosial yang dihelat oleh LPDP angkatan 139 dari mengikuti tes hingga berhasil mendapatkan beasiswa ini.
Buyung Alfian Noris, salah satu penerima beasiswa Pendidikan Indonesia Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) angkatan 139 menceritakan pengalamannya saat seleksi LPDP di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Buyung menceritakan pengalamannya saat ditemui di sela-sela acara sosial yang dihelat oleh LPDP angkatan 139 dari mengikuti tes hingga berhasil mendapatkan beasiswa ini.
-
Kenapa siswa SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran. Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan. Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
-
Apa saja jenis beasiswa Banyuwangi Cerdas? Beasiswa Banyuwangi Cerdas terdiri atas dua skema. Pertama, beasiswa pembiayaan penuh selama delapan semester alias empat tahun, termasuk menerima uang saku bulanan. Beasiswa jenis ini juga biasa disebut "bidik misi". Kedua, beasiswa insidentil, untuk mahasiswa yang sudah menjalani perkuliahan namun mengalami kesulitan biaya di pertengahan jalan. Besarannya menyesuaikan dengan kebutuhan.
-
Kenapa beasiswa Banyuwangi Cerdas diberikan? "Ini adalah upaya menjamin pendidikan bagi siswa yang berprestasi namun tidak mampu secara ekonomi. Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa, untuk itu perlu menjamin pendidikan mereka, untuk bisa meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi," kata Ipuk.
-
Kenapa kelas BPJS dihapus? Irsan mengatakan, untuk penyesuaian iuran ini masih perlu diskusi lebih lanjut.
-
Siapa yang bertugas sebagai PPDP dalam pemilu? Petugas Pemutakhiran Data Pemilih atau PPDP Pemilu adalah lembaga yang berperan penting dalam penyelenggaraan pemilu di Indonesia.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Buyung mengatakan, dia mendapatkan info LPDP dari senior terdahulu yang mendapatkan beasiswa LPDP sebelumnya. Buyung merupakan mahasiswa lulusan Universitas Sampoerna atau dikenal dengan Sampoerna University dengan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
Dia mengakui sempat terlambat untuk mendaftar pada 2017, namun ternyata pada tahun 2019 ini menjadi tahun peruntungannya untuk dapat melanjutkan pendidikan pasca sarjana di University of Cambridge, jurusan Master of Philosophy in Education.
Buyung beralasan, ketertarikannya untuk mengikuti LPDP yaitu persamaan visi dan misinya untuk menjadi generasi muda dan profesional Indonesia, agar dapat berkontribusi untuk pembangunan Indonesia ke depannya.
Seperti diketahui, untuk mendapatkan beasiswa LPDP ini tidak mudah dan ada beberapa rangkaian tes yang harus dijalani seperti tes administrasi dan kelengkapan dokumen, tes berbasis komputer, seleksi substansi, dan terakhir interview.
Untuk itu, Buyung pun membagi tips suksesnya untuk bisa mendapatkan beasiswa LPDP ini. Mau tahu apa sajakah itu? Berikut tips sukses yang dilakukan oleh Buyung Alfian Noris:
Membulatkan Tekad
Baginya, kunci kesuksesan untuk mendapatkan beasiswa yaitu ‘membulatkan tekad dan niat’ jika ingin belajar.
Persiapan yang Matang
Selain membulatkan tekad, yang terpenting bagi seorang Buyung yaitu mempersiapkan segalanya dengan secara matang. Sebab, dengan persiapan yang matang semuanya akan berjalan lebih mudah dan terarah. Buatlah timeline dan persiapkan semuanya dari awal karena jika tidak semuanya akan lebih sulit.
Reporter: Ayu
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Kemenristekdikti Rencanakan 400 Beasiswa Buat Atlet Berprestasi
Per 31 Januari, Penerima Beasiswa LPDP Capai 20.225 Orang
Sambut Industri 4.0, Menko Luhut Sebut Pemerintah Telah Siapkan Rp 50 T Beasiswa
Pemerintah Tambah Kuota Beasiswa Mahasiswa Miskin Sebesar 45 Persen
Anggaran Ditambah Rp 20 T, Kuota Penerima Beasiswa LPDP 2019 Lewati 4.000 Orang
Miliuner Dermawan, Sumbang Puluhan Triliun Untuk Beasiswa dan Tunawisma