Tips Agar Mahasiswa Tak Terjebak Magang Tipu-Tipu di Luar Negeri
Seperti diketahui, sejumlah mahasiswa diduga menjadi korban TPPO berkedok magang ferien job di Jerman,
Undip bersyukur mahasiswanya yang magang ke luar negeri tak menjadi korban penipuan dan TPPO.
Tips Agar Mahasiswa Tak Terjebak Magang Tipu-Tipu di Luar Negeri
Sejumlah mahasiswa magang di Jerman terjebak kasus penipuan dengan sejumlah modus operandi. Universitas Negeri Semarang (Unnes) bakal menerapkan peraturan yang berlapis guna mencegah kasus penipuan berkedok magang kuliah di luar negeri terjadi pada mahasiswa mereka.
Rektor Unnes, Prof S Martono mengatakan, dengan mencuatnya kasus penipuan berkedok magang kuliah, pihaknya mewanti-wanti mahasiswa Unnes supaya cermat saat mencari program magang yang terkoneksi dengan pihak luar negeri.
Setiap mahasiswa perlu berhati-hati terutama harus berkoordinasi dengan jajaran program studinya dan mendaftarkan diri ke kantor pusat hubungan internasional Unnes.
"Maka harus dipersiapkan, mahasiswa harus hati-hati jangan sekedarnya. Koordinasi dengan prodinya. Prodi memberi tahu berapa lama studinya. Mekanismenya perlu melewati kantor pusat hubungan internasional. Jadi dia tercatat. Jangankan mahasiswa, dosen juga harus satu pintu. Semoga dengan berlapis ini kejadiannya tidak terulang lagi," terangnya," kata Martono, Sabtu (20/4).
Terkait magang di luar negeri, 27 mahasiswa Undip juga mengikutinya. Saat itu, mereka yang berangkat didominasi mahasiswa Fakultas Hukum dan beberapa fakultas lainnya.
"Mayoritas dari Fakultas Hukum, sisanya ada yang ekonomi. Tapi aman mereka. Alhamdulillah kita tidak termasuk. Sekarang mereka sudah pulang. Setelah ada informasi dari kementerian bulan November tahun kemarin, lalu kita tarik pulang bertahap," ungkapnya.
Secara tahapan magang berjalan bagus. Tetapi secara teknis pemberangkatan ke luar negeri akan dievaluasi. Sebab, proses pemberangkatan menggunakan biro jasa perjalanan perlu jadi perhatian.
"Hanya teknis aspek pengelolaan menggunakan biro itu jadi perhatian," ujarnya.
Martono mengatakan secara administratif, prosedur kuliah magang yang dijalani mahasiswanya masih sesuai prosedur yang berlaku. Selama menempuh magang di Jerman, mereka mengaku sempat keliling sejumlah negara. Kegiatan magangnya juga dinikmati.
"Mereka menikmati dan berkesempatan berkeliling beberapa negara. Jadi di sela waktu magangnya itu, mereka ngaku sesuai yang diharapkan. Ada catatan pak saya dari hukum tapi magangnya di aspek lain. Itu perkara teknis lah. Tapi penipuan pemotongan uang tidak ada," kata dia menirukan pengakuan salah satu mahasiswanya yang berangkat ke Jerman.