Tips Investasi, 5 Bisnis ini Diyakini Moncer Usai Pandemi
Mega tren ekonomi digital dan teknologi akan terus berkembang sebagai new economy setidaknya hingga tahun 2030. Terlihat dari outlook ekonomi global, perkembangan pasar modal, serta kenaikan industri ekonomi digital dan e-commerce.
Mega tren ekonomi digital dan teknologi akan terus berkembang sebagai new economy setidaknya hingga tahun 2030. Terlihat dari outlook ekonomi global, perkembangan pasar modal, serta kenaikan industri ekonomi digital dan e-commerce.
Berdasarkan data yang tertera di Kementerian Keuangan, pertumbuhan ekonomi digital akan tumbuh delapan kali lipat di tahun 2030. E-commerce akan memiliki peran yang sangat besar, yaitu sebesar 34 persen. Selain itu, B2B juga akan tumbuh sebesar 13 persen dan health-tech sebesar 8 persen.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Bagaimana cara meminimalisir risiko investasi saham? Risiko selalu ada, tapi investor pemula bisa meminimalisir risikonya dengan melakukan riset terlebih dulu.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari jebakan investasi? Tak banyak yang tahu, jika investasi memang termasuk salah satu cara menjadi miliarder tanpa modal besar paling efektif. Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati memilih instrumen investasi. Jangan mudah terjebak investasi spekulatif, yaitu jenis investasi dengan tawaran keuntungan terlalu besar dan cenderung tidak normal. Alih-alih untung, Anda justru berisiko terkena penipuan saat memilih instrumen investasi semacam ini.
-
Bagaimana cara memulai investasi bagi pemula? Untuk itu, kegiatan investasi harus dilakukan dengan dana khusus. Terlebih lagi bagi para pemula yang masih belum memahami cara kerja investasi.
-
Bagaimana cara Indonesia menarik investasi 'family office'? Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin.
-
Bagaimana cara memaksimalkan investasi untuk masa depan keuangan? Menjawab hal tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus melakukan inovasi dalam memenuhi kebutuhan nasabah BRI Prioritas lewat Wealth Management.
Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Managing Partner Indies Capital Partners, Pandu Sjahrir menyampaikan, bahwa pandemi ini mendorong adaptasi tren konsumsi digital lebih cepat lima tahun dari yang diperkirakan pada industri edukasi, logistik, e-commerce, health-tech, asuransi, dan transaksi investasi.
"Melengkapi para pelaku usaha ritel tradisional, keberadaan e-commerce kini mulai mengambil porsi yang cukup besar, hingga 10 persen dari total pasar ritel yang mencapai USD300 miliar," katanya dalam rilis DBS Indonesia, ditulis Kamis (2/9).
Beberapa perusahaan yang terkait ekonomi digital seperti e-commerce sedang menjalani proses penawaran umum perdana (IPO), sehingga semakin meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal. Hal ini selaras dengan berkembangnya angka investor di pasar modal Indonesia.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), angka Year on Year (YoY) investor pasar modal nasional tercatat meningkat sebesar 93 persen menjadi 5,82 juta hingga periode Juli 2021.
Head of Investment and Advisory Bank DBS Indonesia, Djoko Soelistyo menjelaskan, salah satu indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan-perusahaan dengan inovasi teknologi yang menjadi bagian dari new economy, adalah dari performa NYSE R&D Innovation Index sejak tahun 2000 yang telah bertumbuh sebesar 449 persen, jauh di atas performa Nasdaq Index.
5 Bisnis Moncer Usai Pandemi
Adapun lima bisnis yang diproyeksi moncer lebih cepat imbas adanya pandemi adalah:
1. Edukasi
Edukasi berbasis digital semakin banyak diminati masyarakat terutama setelah pandemi Covid-19 merebak di seluruh dunia. Pembelajaran tatap muka tidak lagi jadi andalan. Hal ini imbas dari pembatasan berbagai kegiatan secara serentak.
Pakar meyakini kebiasaan mengandalkan edukasi digital akan terus berlanjut. Bahkan tidak ada yang bisa membendung. Perkembangan edukasi berbasis digital akan terus maju hingga memberikan kenyamanan bagi penggunanya.
Untuk itu, industri edukasi berbasis digital diyakini memiliki masa depan cerah. Pada pengusaha disarankan tetap melakukan inovasi demi menjaga kualitas di pasaran.
2. Logistik
Pengiriman barang kian meraih sukses di masa pandemi Virus Corona. Hal ini tak lain karena masyarakat lebih senang berbelanja online apalagi ada pembatasan kegiatan berskala besar.
Bisnis logistik, diyakini tak akan pernah redup terutama setelah pandemi. Meskipun nantinya berbelanja secara langsung diperbolehkan, tapi masih ada keraguan bagi masyarakat.
Peluang ini, angin segar bagi bisnis logistik untuk memperlebar sayap. Terutama ke daerah-daerah yang selama ini belum bisa dilayani secara maksimal.
3. E-commerce
Pendapatan e-commerce terus melejit selama pandemi. Tak hanya dua kali lipat tetapi berkali kali lipat. Penggunaan e-commerce yang kian tinggi selama pandemi nampaknya tak akan surut meski nanti virus asal Wuhan, China itu teratasi.
E-commerce mulai menggeser keberadaan pasar konvensional. Meski belum sepenuhnya bergeser namun e-commerce sudah punya tempat sendiri di hati masyarakat. Apalagi ditambah beragam promo yang ditawarkan.
Bisnis e-commerce sudah pasti akan merajai pasar di masa depan. Pelaku e-commerce disarankan bisa berinovasi dengan layanan yang lebih memahami kebutuhan masyarakat.
4. Health-tech
Konsultasi kesehatan secara online banyak diminati dalam beberapa waktu terakhir. Pengguna health-tech bisa mengobrol dengan dokter dilayanan chatting untuk menanyakan kondisi kesehatan.
Dokter pun kini sudah tak harus membuka layanan praktek. Cukup bergabung dengan health-tech maka bisa melayani masyarakat. Pembayaran konsultasi pun beragam. Tergantung ketentuan dari health-tech.
5. Investasi
Investasi kini dalam genggaman. Hanya melalui digital atau ponsel masyarakat sudah bisa melakukan investasi. Tak lagi harus mendatangi satu-persatu media investasi.
Pengguna investasi digital cukup mencari sebanyak-banyaknya informasi di internet. Kemudian mendaftarkan diri di media investasi yang dituju. Langkah efektif dan efisien ini banyak menarik hati masyarakat selama pandemi.
(mdk/bim)