Topi dari Bandung ini dilirik masyarakat dunia
Dari mulai Malaysia, Amerika, sampai benua Afrika, telah memesan topi-topi untuk kembali dipasarkan.
Bermodalkan semangat pantang menyerah, kini Asep Andian (34) telah sukses menjadi produsen topi dari Kabupaten Bandung yang dipasarkan sampai ke luar negeri. Bahkan omzet yang dia hasilkan setiap bulannya dari membuat dan menjual topi kini, bisa mencapai miliaran rupiah.
Warga asli Kabupaten Bandung ini memulai bisnisnya sejak tahun 2008 di kawasan Kecamatan Cigondewah. Berawal dari sang bapak yang membuat topi pesanan orang lain. Asep pun memiliki banyak ide cemerlang untuk mengembangkan bisnis tersebut.
"Dulu bapak bikin topi pesanan orang lain. Dan saya masih kerja di tempat orang lain waktu itu. Tapi saya ingin ada perkembangan dari usaha bapak, jadi saya yang memasarkan topi buatan bapak pakai merek saya," tutur Asep, Kamis (19/11).
Kemudian setelah memiliki modal yang cukup, sang bapak pun akhirnya membuat topi pesanan anaknya sendiri. Karena menurutnya, apabila tetap menjual topi pesanan orang lain, keuntungan yang didapatkan jauh dari yang diharapkan.
"Dulu karya saya masih terbatas. Tapi akhirnya saya balik, jadi bapak membuat topi pesanan saya. Karena kalau mengerjakan pesanan orang lain terus gak berkembang. Jadi kalau gini, penjualannya lebih leluasa," ucapnya.
"Dulu saya sempat ikut kerja sama paman, digaji Rp 20 ribu waktu 2002," katanya melanjutkan.
Setelah berusaha sampai jatuh bangun dalam menggeluti bisnisnya itu. Kini Asep telah memiliki tempat produksi sendiri. Bahkan saat ini dia telah memiliki 300 orang karyawan.
"Dulu waktu awal-awal sempat susah modal sama brand-nya. Sekarang kalau dihitung-hitung karyawan ada 300 orang," ucapnya.
Asep mengatakan, produk ciptaannya itu tidak hanya dipesan oleh orang-orang Indonesia sendiri. Dari mulai Malaysia, Amerika, sampai benua Afrika, telah memesan topi-topi untuk kembali dipasarkan. Dan keuntungan yang ia dapat atas hasil kerja kerasnya mencapai miliaran rupiah.
"Kalau sekarang sudah sampai ke luar negeri. Malaysia, Afrika, kemarin juga ada dari Amerika. Alhamdulillah sekarang omzet dan perputaran uangnya sampai Rp 2,5 miliar," ungkapnya.
Menurut Asep, tetap berkarya dan pantang menyerah menjadi faktor penunjang keberhasilannya sampai seperti saat ini. "Untuk bisa sukses, ya harus ada semangat, doa, punya karya, baru modal. Yang penting gak gampang nyerah sama apa yang kita lakukan," jelasnya.
Baca juga:
Pengguna narkoba di Indonesia tahun 2015 mencapai 5,2 juta jiwa
Pameran kopi Jawa Barat digelar minggu ini
Almarhum Sinyo Aliandoe di mata legenda Persib
Telkomsel buat T-Drive awasi sopir ugal-ugalan
Jumlah pengidap HIV/AIDS di Bandung meningkat
Jaga kualitas rasa keripik pisang ini gunakan minyak goreng bermerek
Tiga Generasi beri tips memproteksi anak yang tidak over
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa saja produk yang dibuat dari sampah plastik oleh warga Bandung? Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik. Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Apa yang dijual oleh Rohman di Bandung? Sejak tahun 1972, Rohman, pendiri Es Cendol Elizabeth sudah berjualan es cendol keliling menggunakan gerobak.
-
Apa yang unik dari gang permukiman padat penduduk di Bandung ini? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
-
Kapan Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan? Masyarakat sebentar lagi akan memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus.