TPID bentukan Jokowi belum efektif perangi inflasi
Dia mengaku pesimis TDIP dijadikan andalan stabilitas harga pangan tanpa menyelesaikan persoalan di hulunya.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai belum efektif untuk memerangi inflasi. Hal ini disebabkan belum ada solusi konkrit dari permasalahan ekonomi yang ada.
Ekonom Faisal Basri mengatakan akar permasalahan ada di konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar memicu konsumsi, spekulasi hingga termasuk juga adanya ketidaklancaran distribusi barang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Bagaimana perubahan di industri otomotif Indonesia pada era Jokowi? Terjadi perubahan besar dalam kepemilikan usaha di industri otomotif Indonesia. Variabelnya banyak.Menariknya, merek otomotif China mulai masuk pada 2017 lewat Wuling dan DFSK. Disusul Hyundai (Korea) pada 2021.Yang terbaru, merek China kembali masuk pada 2022-2023: Chery, Neta, Great Wall Motor (GWM), dan lain-lain. Varialebel utama antara lain krisis moneter 1998, krisis industri keuangan 2008, dan sebagainya. Variabel ini cukup mengubah potret raja otomotif Indonesia di era Jokowi:Dari pengusaha ke kelompok usaha (konglomerasi).
-
Bagaimana inflasi mempengaruhi nilai investasi? “Inflasi juga dapat memengaruhi nilai tukar. Negara-negara dengan tingkat inflasi rendah biasanya mengalami apresiasi nilai mata uang dibandingkan negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi,” ujar Kar Yong Ang.
-
Kenapa peredaran mata uang Jepang di Sumatra menyebabkan inflasi? Di Provinsi Sumatra banyak beredar mata uang Jepang yang sudah menjadi alat tukar sehari-hari masyarakat. Akan tetapi, peredaran mata uang ini justru mengakibatkan inflasi, sehingga nilainya terus merosot dan harga-harga barang terus melambung.
"Hari Kamis rapat koordinasi nasional TPID, Pak Jokowi katakan empat kunci perangi inflasi tapi enggak terkait akar masalah," ujar Faisal di Jakarta, Senin (8/8).
Dia mengaku pesimis TDIP dijadikan andalan stabilitas harga pangan tanpa menyelesaikan persoalan di hulunya. Selain itu, operasi pasar yang dilakukan pemerintah juga tak selamanya berhasil.
"Kalau terjadi kenaikan atau penurunan harga Pemda harus sediakan dana operasi pasar dari APBD, seberapapun operasi pasar akan habis," katanya.
Faisal menambahkan, inflasi Indonesia juga belum terlalu bagus. Sebab, inflasi di Indonesia masih kalah ketimbang negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand dan Filipina.
"Saya rinci inflasi kita diperkirakan masih ada di sekitaran 4 persen lebih tinggi dibandingkan Thailand. Sedangkan, Thailand di sekitaran 2 persen, walaupun turun dari beberapa tahun sebelumnya tapi tetap tidak lebih baik dari negara lain," pungkasnya.
Baca juga:
Mendag Enggar ultimatum Bulog, wajib beli berapapun beras petani
Rayakan HUT RI, PGN gratiskan warga naik bajaj gas selama seminggu
Semen Padang bangun pabrik pengepakan semen senilai Rp 75 M
Dorong investasi di luar Jawa, BKPM ajak pemda promosi peluang usaha
Mengkhawatirkan, ekspor-impor China anjlok parah
Bos BI: Pemotongan belanja pemerintah tak ganggu pertumbuhan ekonomi
Awal pekan, Rupiah melemah ke level Rp 13.162 per USD