Tren Pertumbuhan Ekonomi RI Stabil Bikin Jerman Berminat Investasi
Jerman menjajaki peluang kerja sama investasi di berbagai sektor.
Jerman menjajaki peluang kerja sama investasi di berbagai sektor.
Tren Pertumbuhan Ekonomi RI Stabil Bikin Jerman Berminat Investasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia, membuat Jerman terus menjajaki potensi kerja sama.
- OJK Sebut Aset Keuangan Syariah Meningkat Hingga Mencapai Rp2.450 Triliun
- Industri Makanan dan Minuman Tarik Investasi Rp19,6 Triliun, Serap 5,7 Juta Tenaga Kerja
- Ganjar Terapkan Ekonomi Sirkular, Investasi Ratusan Triliun Masuk ke Jateng dalam 10 Tahun
- Di Pertemuan Gubernur dan Wali Kota se-ASEAN, Sektor Ekonomi Jadi Pembahasan Krusial
Dia menyebut performa perekonomian RI berada di jalur yang baik.
Bahkan pada kuartal II 2023 ekonomi terus tumbuh ke angka 5,17 persen secara tahunan.
Airlangga menjelaskan saat ini Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita di tahun 2022 telah meningkat ke USD4.580. Menteri itu pun berharap dalam 10 tahun ke depan RI akan berada di atas USD10.000 per kapita.
Melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat dan membaik, membuat Anggota Parlemen Jerman Andreas Scheuer, yang merupakan mantan Menteri Transportasi dan Infrastruktur Jerman pada era Kanselir Angela Merkel (2013-2018) melakukan pertemuan dengan Menteri Airlangga untuk mencari peluang kemitraan kerja sama ekonomi dan investasi, khususnya untuk sektor teknologi, mobilitas, dan logistik.
"Performa perekonomian Indonesia berada di jalur yang baik dalam beberapa kuartal terakhir. Bahkan pada kuartal ke-2 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tumbuh ke angka 5,17 persen (yoy)," kata Airlangga dalam keterangannya, Kamis (5/10).
Andreas Scheuer mengapresiasi kestabilan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menyampaikan terkait pentingnya sektor teknologi, mobilitas, dan logistik untuk menghadapi situasi global saat ini.
"Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN. Penting bagi Jerman sebagai mitra untuk terus menjalin kerja sama yang baik, terutama untuk memperbaiki neraca perdagangan kedua negara yang dinilai belum mencapai potensi terbaiknya," tutur Andreas.
Merdeka.com
Perlu diketahui, pertemuan tersebut juga membahas sejumlah isu ekonomi lainnya, seperti transisi energi konvensional ke sumber energi terbarukan, strategi pengembangan industri, serta investasi masa depan melalui pengembangan kapasitas generasi muda. Delegasi Jerman menyampaikan adanya peluang untuk membangun kerja sama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia.
Airlangga bilang untuk kerjasama pengembangan kapasitas tenaga kerja. Indonesia memiliki bonus demografi di mana banyak engineer muda yang berpotensi untuk ditingkatkan keahliannya melalui pengalaman bekerja di perusahaan Jerman.
Dari hasil pertemuan ini, salah satu perusahaan Jerman juga memberikan komitmennya untuk membantu Indonesia dalam memitigasi kebakaran hutan di tengah fenomena el-nino akhir-akhir ini.