Turun Drastis, Harga Sewa Rusun Pasar Rumput Jadi Rp1,25 Juta Per Bulan
Menteri Perumahan dan Pemukiman akan mengadakan open house di Rusun Pasar Rumput 1 November.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar acara open house Rusun Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Jumat (1/11).
Ara lantas mengundang masyarakat untuk menghadiri acara open house Rusun Pasar Rumput pada Jumat pukul 14.00 WIB. Terkhusus bagi kaum milenial yang bekerja di kawasan bisnis Jakarta seperti Kuningan dan Sudirman, dan tengah mencari hunian.
- Tak Dapat Rumdin, Anggota DPR akan Terima Tunjangan Seharga Sewa Rumah di Senayan hingga Kebayoran
- KPK Lelang Rumah Milik Mantan Ketua DPRD Muara Enim Aries HB, Seharga Rp292 Juta
- Modal Rp1 Juta, Ibu Rumah Tangga Asal Jakarta Kini Raup Untung Rp2 Juta Per Hari dari Berjualan Risoles Pelangi
- Penampakan Rumah Mewah Bak Istana Muzdalifah yang Kini Jadi 'Gudang', Ngaku Akan Dijual Rp40 Miliar
"Kami dan Pemerintah DKI akan datang ke rumah susun Pasar Rumput untuk open house, bagaimana terbuka kepada publik, transparan yang berminat supaya daktar dan nanti akan diverifikasi," ujar Ara di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa (29/10).
"Kita juga usahakan di situ (Rusun Pasar Rumput) ada buat milenial, milenial yang bekerja sekitar Thamrin, Kuningan, Sudirman juga akan ada alokasinya," dia menambahkan.
Usai bernegosiasi dengan Pemprov DKI, Ara menyebut tarif sewa Rusun Pasar Rumput kini telah turun dari Rp3,5 juta per bulan menjadi Rp1,25 juta per bulan.
"Sudah turun, sudah turun. Saya minta Rp 1,25 juta dan udah disepakati, bahkan nanti kalau bisa ada subsidi silang," ungkap dia.
Adapun subsidi silang dimaksud, yakni tarif sewa unit di sana tidak akan dipukul rata bagi semua penghuninya. Ara ingin calon penghuni yang punya kemampuan ekonomi cukup bisa membayar lebih tinggi.
"Bisa juga misalnya ada yang gajinya mungkin di atas Rp 8 juta, dengan mungkin PNS atau TNI yang di bawah. Saya minta itu ada keadilan. Keadilan itu bukan sama rata, tetapi yang lebih punya kemampuan lebih besar daripada yang kemampuan di bawah. Itu menurut saya baru adil," tuturnya.