Uang Beredar di Bulan Juni 2024 Tembus Rp9.026 triliun
Peredaran uang di bulan Juni 2024, tumbuh 7,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Bank Indonesia mencatat Uang Beredar (M2) tumbuh lebih tinggi pada Juni 2024. Posisi M2 pada Juni 2024 tercatat sebesar Rp9.026,2 triliun, atau tumbuh sebesar 7,8 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,6 persen (yoy).
- Penerimaan Bea dan Cukai Agustus 2024 Tembus Rp182,2 Triliun
- Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.403 Triliun, Bank Indonesia: Masih Tetap Terkendali
- Pemerintah Tarik Utang Rp266 Triliun Hingga 31 Juli 2024, Lebih Tinggi Dibanding Realisasi Tahun Lalu
- Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
“Perkembangan M2 terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,0% (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,7 persen (yoy),” kata Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Senin (22/7/).
Erwin menyebut, komponen M1 dengan pangsa 55,5 persen dari M2, pada Juni 2024 sebesar Rp5.008,5 triliun atau tumbuh sebesar 7,0 persen (yoy), setelah tumbuh 6,3 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
"Perkembangan M1 disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan pada seluruh komponennya, terutama giro rupiah dan uang kartal di luar bank umum dan BPR," ujarnya.
Sementara, uang kartal yang beredar di masyarakat pada Juni 2024 sebesar Rp958,6 triliun, atau tumbuh 9,0 persen (yoy), setelah tumbuh 8,7 persen (yoy) pada Mei 2024.
Lalu untuk Giro rupiah tercatat Rp 1.733,8 triliun, atau tumbuh sebesar 9,3 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 8,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 46,2 persen terhadap M1, tercatat Rp2.316,0 triliun pada Juni 2024, atau tumbuh 4,5 persen (yoy), setelah tumbuh sebesar 4,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Lebih lanjut, pada Juni 2024, uang kuasi dengan pangsa 43,7 persen dari M2, tercatat sebesar Rp3.948,1 triliun atau tumbuh 7,7 persen (yoy), setelah tumbuh 8,8 persen (yoy) pada Mei 2024.
"Perkembangan uang kuasi dikontribusikan oleh giro valas (16,0%, yoy), simpanan berjangka (6,4%, yoy), dan tabungan lainnya (1,2%, yoy)," ujarnya.
Sementara itu, surat berharga selain saham tercatat sebesar Rp69,7 triliun didorong oleh kepemilikan swasta domestik terhadap surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
Adapun berdasarkan faktor yang memengaruhinya, perkembangan M2 pada Juni 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.
Penyaluran kredit pada Juni 2024 tumbuh sebesar 11,5% (yoy), relatif stabil dibanding pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,4%, yoy.
Aktiva luar negeri bersih pada Juni 2024 tumbuh sebesar 3,1% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan Mei 2024 sebesar 0,6% (yoy). Sementara itu, tagihan bersih sistem moneter kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 14,0% yoy pada Juni 2024, setelah tumbuh sebesar 22,7% yoy pada Mei 2024.