Untung Mana Pakai Minyak Goreng Kemasan atau Curah?
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai, penggunaan minyak goreng curah bisa menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Hal tersebut karena minyak goreng curah rawan terhadap pengoplosan dengan minyak jelantah.
Minyak goreng terus menjadi perbincangan hangat dalam beberapa bulan terakhir. Terbaru, pemerintah akhirnya mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk memberi keleluasaan kepada pasar dalam menentukan harga minyak goreng.
Di Indonesia, ada dua jenis minyak goreng yang masih dipakai masyarakat hingga. Pertama minyak goreng kemasan. Kemudian minyak goreng tanpa kemasan atau minyak goreng curah.
-
Kapan minyak goreng akan membeku? Minyak goreng yang membeku biasanya terjadi pada saat berada pada suhu ruang yang lebih dingin, yaitu di bawah 24 derajat celcius.
-
Bagaimana cara menjernihkan minyak goreng bekas menggunakan tepung? Tahap pertama adalah memanaskan minyak goreng yang akan dibersihkan. Kemudian, larutkan satu sendok tepung tapioka dengan air sampai merata. Larutan tepung kemudian dituangkan ke dalam minyak goreng yang sudah dipanaskan.
-
Bagaimana cara membuat mie goreng kecap? Tumis bawang putih sampai harum, masukkan daging. Masak sampai berubah warna. Masukkan telur, orak arik.Masukkan kol. Tuang sedikit air.Masukkan mie dan bumbu-bumbu. Aduk rata. Koreksi rasa.Masak
-
Mengapa minyak goreng menjadi keruh? Proses penggorengan, terutama makanan yang bercita rasa, dapat meninggalkan residu pada minyak. Akibatnya, minyak goreng menjadi keruh.
-
Apa yang dibutuhkan untuk menjernihkan minyak goreng? Dengan menambahkan satu peralatan yang umumnya ada di dapur, minyak goreng dapat kembali jernih.
-
Kenapa kita harus menghindari memanaskan ulang minyak goreng? Minyak goreng yang digunakan berulang kali dapat menimbulkan risiko pembentukan aldehida, senyawa yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit degeneratif.
Lalu, untung mana pakai minyak goreng kemasan atau curah?
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai, penggunaan minyak goreng curah bisa menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Hal tersebut karena minyak goreng curah rawan terhadap pengoplosan dengan minyak jelantah.
"Karena yang namanya minyak goreng curah itu tidak ada barcodenya, tidak ada kode produksi. Sehingga ada kemungkinan dioplos dengan minyak jelantah," katanya kepada merdeka.com, Jakarta, Kamis (17/3).
Sementara itu, melihat klaim dari minyak goreng kemasan, produksi minyak goreng ini melewati tahapan steril. Tidak hanya itu, produksinya juga menggunakan jenis kelapa sawit berkualitas.
Minyak goreng kemasan juga dilengkapi dengan kode produksi, barkode sehingga pengawasannya bisa dipertanggungjawabkan. Tidak hanya itu, pada kemasan juga tertera nomor pengaduan konsumen yang bisa dimanfaatkan bila mendapat minyak kemasan bermasalah.
Harga Minyak Goreng Curah Lebih Murah
Penelusuran merdeka.com, harga minyak goreng curah lebih murah dibandingkan dengan minyak goreng kemasan. Hari ini minyak goreng kemasan dijual bervariasi mulai dari Rp24.000 hingga Rp28.000 per liter. Sementara itu, harga minyak curah dibanderol paling murah Rp12.000 per liter di pasar tradisional.
Pemerintah sendiri mengatur HET minyak goreng sebesar Rp14.000 per liter. Dengan ini diharapkan masyarakat bisa membeli minyak di bawah harga minyak kemasan yang harganya hampir dua kali lipat.
Selain itu, masyarakat tidak perlu lagi antre dalam membeli minyak goreng. Sebab, beberapa minimarket, supermarket serta pasar tradisional sudah menjual minyak goreng dengan harga beragam.
Pendapat Konsumen
Salah satu pengguna minyak goreng, Surnarti mengatakan, ada perbedaan khusus menggunakan minyak goreng kemasan dan curah. Menurutnya, minyak goreng curah lebih mudah ditemukan.
"Ketika harga naik, itu paling mudah ditemui di pasar. Di warung kelontong juga banyak. Belum ada cerita antri beli minyak curah," katanya.
Namun, dia menilai, penggunaan minyak goreng curah jauh lebih boros. Sebab, tidak seperti minyak goreng kemasan yang sedikit meresap ke makanan dan mudah ditiriskan.
"Kalau diperhatikan lebih hemat pakai minyak goreng kemasan, minyak curah itu sangat meresap ke makanan. Coba perhatikan gorengan di pinggir jalan, yang pakai minyak curah, pasti sangat berminyak," katanya.
Sunarti menambahkan, penggunaan minyak goreng kemasan lebih disarankan. "Kalau saya pasti nyaranin minyak goreng kemasan. Karena itu tadi, penggunaannya hemat, selain itu kan lebih terjamin kebersihannya," tandasnya.
(mdk/idr)