Vaksinasi Dimulai, Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan 2021 Bisa 5,5 Persen
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 mampu 5,5 persen. Kendati lembaga internasional memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini lebih rendah.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 mampu 5,5 persen. Kendati lembaga internasional memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini lebih rendah.
Menurutnya, optimisme ini lantaran telah dimulainya program vaksinasi untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 demi mempercepat proses pemulihan ekonomi Indonesia.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendukung Kemandirian Ekonomi Nasional? Nicke Widyawati menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan untuk Kategori Kemandirian Ekonomi yang diberikan kepadanya Menurutnya, kemandirian ekonomi tidak terlepas dari kemandirian energi, karena energi adalah katalis untuk pertumbuhan ekonomi suatu negara.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
"Berbagai lembaga internasional menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 itu antara 4,4 persen sampai 4,8 persen. Pemerintah sendiri perkirakan ekonomi tumbuh 4,5 persen sampai 5,5 persen. Kita lihat program vaksinasi yang disiapkan sudah terus didorong dan untuk sebagai penggerak di perekonomian nasional," terangnya dalam webinar bertajuk "Covid-19 dan Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional", Rabu (27/1).
Menko Airlangga mengungkapkan, melalui vaksinasi diyakini akan mendorong tingkat konsumsi konsumsi masyarakat yang tengah terpuruk akibat dampak pandemi Covid-19. Kemudian, vaksinasi juga dinilai akan meningkatkan realisasi investasi dan ekspor menyusul peningkatan sistem kekebalan tubuh masyarakat di masa kedaruratan kesehatan ini.
"Tiga ini pengungkit perekonomian nasional di samping belanja pemerintah," tambahnya.
Maka dari itu, kata Menko Airlangga, pemerintah terus berupaya untuk mempercepat proses distribusi vaksin ke berbagai wilayah Indonesia. "Karena percepatan distribusi vaksin yang akan menjadi game changer," tutupnya.
Airlangga Target Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,5 Persen: Kuncinya Disiplin
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di kisaran 4,5-5,5 persen di 2021. Keyakinan itu dipupuk lantaran berbagai lembaga keuangan dunia seperti World Bank dan Asian Development Bank memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 4,4-5,3 persen.
"Dengan berbagai kebijakan di 2021, pemerintah optimis kita bisa capai pertumbuhan ekonomi 4,5-5,5. Itu sesuai rujukan dari berbagai lembaga yang ada, baik World Bank, OECD, ADB, IMF," ujarnya dalam sesi webinar, Selasa (26/1).
Namun, Airlangga meminta masyarakat turut mendukung proyeksi tersebut dengan disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah. Dia tak mau ada kejadian seperti pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020/2021, di mana angka positif virus corona mengalami peningkatan.
"Kuncinya jaga disiplin, karena efek Nataru kemarin di beberapa kota termasuk Bali terjadi kenaikan kasus, dan beberapa kota di Jawa," ungkap Airlangga.
Menindaki kejadian tersebut, pemerintah memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa dan Bali hingga 6 Februari 2021. Selain itu, pemerintah dalam waktu dekat ini akan terus memperbaiki fasilitas kesehatan, termasuk penyediaan ruang penanganan Covid-19 di setiap rumah sakit.
"Dengan kebijakan Menteri Kesehatan bahwa rumah sakit baik milik pemerintah, swasta dan BUMN diminta untuk alokasikan 30 persen untuk penanganan Covid-19, sehingga punya kapasitas penanganan Covid-19," tandasnya.
(mdk/bim)