Waskita Karya Kecipratan Proyek Pembangunan IKN Senilai Rp4,3 Triliun, Ini Daftarnya
Proyek yang dikerjakan mulai dari pembangunan jalan hingga pembangunan gedung dan infrastruktur sumber daya air.
Proyek yang dikerjakan mulai dari pembangunan jalan hingga pembangunan gedung dan infrastruktur sumber daya air.
Waskita Karya Kecipratan Proyek Pembangunan IKN Senilai Rp4,3 Triliun, Ini Daftarnya
Daftar Proyek IKN yang Dikerjakan Waskita
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) memperoleh sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan senilai Rp4,3 triliun.
Proyek yang dikerjakan mulai dari pembangunan jalan hingga pembangunan gedung dan infrastruktur sumber daya air.
"Sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur berkomitmen untuk mendukung penuh pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan. Saat ini, Waskita Karya memiliki porsi 60 persen lebih dalam pengerjaan proyek IKN," kata Direktur Utama Waskita Karya Mursyid dalam keterangannya di Jakarta, Senin (28/8).
Waskita Karya tengah mengerjakan proyek pembangunan jalan, antara lain Proyek Jalan Tol IKN Ruas 5A. Proyek jalan tol ini sudah termasuk pembangunan Jembatan Dirgahayu yang akan menjadi ikon.
Saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 33,67 persen.
Selain itu, Waskita Karya memenangkan tender pembangunan proyek Jalan Feeder Distrik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Proyek ini telah baru di tahap penandatanganan kontrak kerja pada awal Juli 2023 lalu.
Selanjutnya, terdapat beberapa proyek pembangunan fasilitas gedung pendukung operasional Ibu Kota baru. Antara lain Proyek gedung sekretariat presiden dan fasilitas gedung penunjang, proyek gedung dan kawasan kementerian koordinator (kemenko) paket 3, proyek gedung dan kawasan kemenko paket 4.
Waskita Karya juga turut membangunan Instalasi Pengolahan Air Limpah (IPAL) 1, 2, 3 di IKN.
"Waskita Karya juga fokus meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia dalam mengerjakan pembangunan IKN. Perseroan secara aktif mengembangkan teknologi digitalisasi sesuai program transformasi yang sedang dijalankan," tambah Mursyid.
Proyek pembangunan ini diharapkan dapat selesai tepat waktu.
Sehingga bisa mendukung pelaksanaan upacara peringatan HUT RI ke-79 di IKN pada 17 Agustus 2024 seperti keinginan Presiden Joko Widodo.
Dalam penggarapan proyek pembangunan IKN, Perseroan telah turut memberdayakan pekerja lokal sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat setempat.
Secara total, Waskita Karya tengah mengerjakan 93 proyek senilai total Rp51,6 triliun.
Penyelesaian Utang
Waskita Karya
Sebagai bagian dari proses restrukturisasi tersebut, Perseroan mengusulkan untuk menunda pembayaran kewajiban kepada kreditur perbankan dan obligasi atau standstill.
Penundaan pembayaran kewajiban ini diperlukan untuk menjaga likuiditas Perseroan, mengingat kas yang dapat secara leluasa digunakan oleh Perseroan sangat terbatas.
Meskipun per 30 Juni 2023, Waskita Karya entitas induk masih memiliki kas sebesar Rp 4,6 triliun untuk dapat menggunakan sebagian besar dari kas tersebut. Namun, perseroan memerlukan persetujuan dari kreditur.
"Saat ini Perseroan berfokus untuk mendapatkan persetujuan dari seluruh kreditur perbankan dan obligasi atas usulan restrukturisasi Perseroan untuk dapat menyelesaikan proses restrukturisasi tersebut," ujar Mursyid.
Waskita Karya telah menyampaikan rencana restrukturisasi terakhir kepada seluruh kreditur sejak awal Agustus.
Penyelesaian proses restrukturisasi sangat penting agar Perseroan dapat kembali beroperasi secara optimal dan mulai menyelesaikan kewajiban-kewajiban kepada seluruh kreditur baik perbankan, obligasi, maupun vendor.
Sebagai bagian dari usulan restrukturisasi, Waskita juga meminta persetujuan seluruh kreditur untuk dapat menggunakan seluruh kas yang dimiliki Waskita untuk mendukung rencana penyehatan Waskita.
Antara lain untuk mulai menyelesaikan utang-utang kepada vendor, pembelian kembali sebagian kecil hutang obligasi untuk penerapan equal treatment antara kreditur perbankan dan pemegang obligasi, dan pemenuhan kebutuhan modal kerja agar Waskita dapat kembali beroperasi secara optimal.
"Perseroan saat ini berencana untuk meminta persetujuan seluruh kreditur baik perbankan dan pemegang obligasi pada pertengahan September 2023. Penyelesaian restrukturisasi utang Waskita penting agar Perseroan dapat kembali beroperasi secara optimal sehingga Perseroan mampu menyelesaikan kewajiban hutang Perseroan," ucap Mursyid.